Dalam dunia trading forex, terdapat banyak istilah teknis yang perlu dipahami agar setiap keputusan trading dapat diambil secara logis dan berdasarkan data yang jelas. Salah satu istilah dasar yang tidak boleh diabaikan oleh para trader pemula maupun profesional adalah spread. Spread bukan hanya sekadar angka yang muncul di platform trading, melainkan bagian tak terpisahkan dari biaya trading yang secara langsung mempengaruhi potensi keuntungan dan kerugian seorang trader. Memahami spread secara menyeluruh adalah pondasi penting sebelum Anda mulai aktif melakukan transaksi di pasar forex.
Lalu, apa itu spread dalam trading forex? Mengapa spread menjadi aspek fundamental yang selalu diperhitungkan para trader berpengalaman? Dan lebih jauh lagi, bagaimana kita dapat memahami perbedaan dua jenis spread yang sering digunakan oleh broker, yaitu fixed spread dan floating spread? Melalui pembahasan berikut, Anda akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai peran spread dalam trading, bagaimana perbedaan spread dapat mempengaruhi keputusan trading Anda, serta tips bagaimana memilih jenis spread yang paling sesuai dengan kebutuhan trading Anda.
Memahami Spread dalam Trading Forex
Secara sederhana, spread adalah selisih antara harga jual (bid price) dan harga beli (ask price) dari suatu pasangan mata uang dalam pasar forex. Spread dapat diukur dalam satuan point (ukuran unit terkecil dari harga) dan merupakan biaya tidak langsung yang harus dibayar oleh trader kepada broker setiap kali membuka posisi.
Dalam praktiknya, spread menjadi sumber pendapatan utama bagi broker forex terutama yang menggunakan sistem tanpa komisi (zero commission). Ketika seorang trader membuka posisi, posisi tersebut akan langsung dimulai dalam kondisi minus setara dengan nilai spread. Dengan demikian, untuk mencapai titik impas (break even), pasar harus bergerak minimal sebesar spread terlebih dahulu.
Sebagai ilustrasi, jika harga EUR/USD ditampilkan dengan bid price 1.10501 dan ask price 1.10531, maka spread-nya adalah 3 pips. Itu artinya, begitu Anda melakukan pembelian (buy), Anda sebenarnya sudah mengalami potensi kerugian sebesar 3 pip sampai pasar bergerak ke arah profit.
Spread juga menjadi indikator likuiditas pasar. Pada kondisi pasar yang stabil dan likuiditas tinggi, spread cenderung mengecil, sedangkan saat volatilitas pasar meningkat atau ketika volume trading rendah (misalnya saat sesi pasar Asia), spread bisa melebar secara signifikan.
Mengapa Spread Sangat Penting dalam Trading Forex?
Spread memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan seberapa besar biaya transaksi trading Anda. Setiap trader perlu memahami hal ini karena spread secara langsung dapat mempengaruhi:
- Jumlah biaya transaksi yang harus dibayar. Semakin besar spread, semakin besar biaya yang dikeluarkan oleh trader.
- Strategi pengelolaan risiko. Spread menjadi faktor utama dalam menentukan titik break-even atau profit minimal.
- Pemilihan waktu trading. Spread sering kali melebar saat kondisi pasar tidak likuid atau terjadi peristiwa ekonomi besar.
- Jenis broker yang digunakan. Ada broker dengan spread tetap maupun broker dengan spread mengambang, masing-masing membawa implikasi biaya berbeda.
Secara umum, trader dengan frekuensi transaksi tinggi seperti scalper dan day trader akan lebih sensitif terhadap besarnya spread karena biaya spread akan terus terakumulasi seiring banyaknya transaksi. Sebaliknya, trader jangka panjang atau swing trader mungkin tidak terlalu terpengaruh dengan perbedaan kecil pada spread karena fokus mereka lebih kepada pergerakan harga yang lebih besar dalam timeframe panjang.
Mengenal Jenis-Jenis Spread dalam Trading Forex
Secara umum, broker forex membagi spread menjadi dua jenis utama, yaitu fixed spread dan floating spread. Keduanya menawarkan karakteristik yang sangat berbeda dan dapat mempengaruhi cara seorang trader mengatur strategi mereka dalam menghadapi pasar.
1. Fixed Spread
Fixed spread atau spread tetap adalah spread yang tidak berubah, bahkan ketika volatilitas pasar meningkat atau ketika terjadi lonjakan harga yang tajam. Nilai spread ditetapkan oleh broker dan akan tetap sama dalam kondisi apapun, baik pasar dalam kondisi stabil maupun dalam situasi pasar bergerak liar akibat rilis berita penting.
Kelebihan Fixed Spread:
- Biaya Transaksi Lebih Stabil: Trader dapat dengan mudah menghitung biaya transaksi tanpa takut spread melebar secara tiba-tiba.
- Ideal untuk Pemula: Karena tidak ada fluktuasi biaya, fixed spread sering menjadi pilihan ideal bagi trader pemula yang membutuhkan konsistensi dan prediktabilitas.
- Tidak Terlalu Terdampak Volatilitas: Fixed spread sangat membantu ketika pasar sedang volatile karena biaya tetap terkendali, terutama pada kondisi market news release.
Kekurangan Fixed Spread:
- Spread Rata-Rata Lebih Tinggi: Sebagai kompensasi atas kestabilan biaya, broker biasanya menetapkan fixed spread yang lebih tinggi dibandingkan floating spread.
- Kemungkinan Requote Tinggi: Broker dealing desk yang menawarkan fixed spread sering kali melakukan requote atau penundaan eksekusi saat pasar bergerak cepat.
- Kurang Fleksibel Saat Market Tenang: Saat kondisi pasar normal, fixed spread tidak memberikan keuntungan berupa spread lebih kecil sebagaimana floating spread.
2. Floating Spread
Floating spread atau spread mengambang adalah spread yang dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar. Spread ini mengikuti fluktuasi permintaan dan penawaran di pasar secara real-time, sehingga dapat melebar atau menyempit dengan cepat.
Kelebihan Floating Spread:
- Biaya Bisa Sangat Rendah: Ketika pasar dalam kondisi likuiditas tinggi, seperti saat overlap sesi London dan New York, spread floating bisa turun hingga ke level sangat rendah bahkan mendekati nol pip.
- Eksekusi Tanpa Requote: Floating spread umumnya ditawarkan oleh broker tipe ECN atau STP yang menjalankan order langsung ke pasar, sehingga trader mendapatkan eksekusi yang cepat dan tanpa intervensi broker.
- Merefleksikan Kondisi Pasar Sebenarnya: Floating spread memberikan gambaran transparan tentang kondisi pasar forex yang sesungguhnya.
Kekurangan Floating Spread:
- Tidak Stabil Saat Volatilitas Tinggi: Saat pasar volatil, spread dapat melebar secara drastis sehingga mengganggu manajemen risiko.
- Biaya Tidak Dapat Diprediksi Secara Pasti: Sulit bagi trader untuk memperkirakan biaya transaksi dalam jangka pendek karena spread berubah-ubah.
- Berisiko bagi News Trader: Saat rilis berita penting, spread floating bisa meningkat tajam dan menyebabkan eksekusi order yang tidak menguntungkan.
Perbandingan Fixed Spread vs Floating Spread
Untuk membantu Anda memahami lebih mudah, berikut adalah perbandingan ringkas dalam tabel:
| Aspek Penilaian | Fixed Spread | Floating Spread |
| Stabilitas Biaya | Stabil sepanjang waktu | Berubah tergantung kondisi pasar |
| Rata-Rata Spread | Cenderung lebih tinggi | Dapat lebih rendah saat likuiditas tinggi |
| Risiko Requote | Cukup sering terjadi | Hampir tidak ada requote |
| Pengaruh Volatilitas | Tidak terpengaruh secara signifikan | Sangat terpengaruh volatilitas pasar |
| Kebutuhan Trader | Cocok untuk pemula atau news trader | Cocok untuk scalper dan trader berpengalaman |
| Kecepatan Eksekusi | Bisa lebih lambat karena dealing desk | Lebih cepat dengan eksekusi langsung ke pasar |
Bagaimana Memilih Spread Terbaik Sesuai Gaya Trading Anda?
Memilih jenis spread yang paling sesuai sangat tergantung pada karakteristik trading Anda. Berikut beberapa pertimbangan penting:
- Jika Anda adalah trader pemula, fixed spread bisa menjadi opsi lebih aman karena biaya lebih stabil dan mudah diprediksi.
- Jika Anda adalah scalper atau day trader, floating spread memberikan biaya transaksi yang lebih hemat dalam kondisi pasar aktif.
- Jika Anda sering trading saat news release, fixed spread dapat membantu menghindari pelebaran spread secara tiba-tiba.
- Jika Anda mengutamakan transparansi pasar, floating spread dari broker ECN/STP memberikan kondisi trading yang lebih jujur dengan eksekusi pasar langsung.
Sebelum membuat keputusan final, sangat disarankan untuk mencoba akun demo dengan fixed spread maupun floating spread agar dapat merasakan langsung perbedaan kondisi trading yang ditawarkan.
Melalui penjelasan di atas, Anda kini telah memahami secara lengkap apa itu spread dalam trading forex serta perbedaan antara fixed spread dan floating spread. Spread bukan hanya elemen biaya transaksi, melainkan aspek penting yang mempengaruhi gaya trading, strategi manajemen risiko, dan bahkan pilihan waktu trading Anda.
Tidak ada pilihan yang mutlak lebih baik karena kebutuhan tiap trader berbeda-beda. Yang terpenting adalah mengenali karakteristik spread yang sesuai dengan tujuan trading Anda dan memilih broker yang menyediakan transparansi serta pelayanan sesuai ekspektasi Anda.
Dengan memahami perbedaan fixed spread dan floating spread, Anda bisa lebih bijak dalam menentukan strategi serta mengelola biaya trading secara optimal. Namun, memahami teori saja tidak cukup. Diperlukan praktik langsung agar Anda terbiasa menghadapi dinamika spread di kondisi pasar yang sebenarnya. Valbury Asia Futures menyediakan fasilitas trading yang mendukung kebutuhan Anda, baik dengan pilihan akun fixed spread yang stabil maupun floating spread yang kompetitif. Buka akun demo GRATIS di Valbury dan ikuti event live trading untuk pengalaman belajar yang lebih praktis, sehingga Anda dapat mengasah kemampuan trading tanpa risiko dan mendapatkan pembelajaran langsung dari kondisi pasar yang real-time. Jadikan Valbury partner trading Anda untuk perjalanan trading yang lebih terarah dan terencana.