- Harga Emas bergerak lebih tinggi ke sekitar $4.230 di awal sesi Asia hari Senin.
- Taruhan penurunan suku bunga The Fed yang meningkat mendukung harga Emas.
- Peluang kesepakatan damai Ukraina mungkin membatasi kenaikan logam kuning ini.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan di wilayah positif dekat $4.230 selama jam perdagangan awal Asia pada hari Senin. Logam mulia ini naik tipis di tengah spekulasi yang berkembang bahwa Federal Reserve AS (The Fed) mungkin akan menurunkan suku bunga di bulan Desember. Para pedagang menunggu rilis laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM AS untuk bulan November yang akan dirilis kemudian pada hari Senin.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang berkelanjutan oleh The Fed telah menjadi pendorong utama harga logam kuning ini. Para pedagang meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga di bulan Desember setelah data ekonomi AS yang lebih lemah baru-baru ini dan pernyataan dovish dari para pengambil kebijakan The Fed. Menurut Alat FedWatch CME, pasar keuangan saat ini memprakirakan hampir 87% kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir pertemuan The Fed pada 9-10 Desember, naik dari 71% seminggu yang lalu. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
PMI Manufaktur ISM AS akan diterbitkan kemudian hari ini, yang diperkirakan akan sedikit turun menjadi 48,6 di bulan November dari 48,7 di bulan Oktober. Jika hasilnya lebih kuat dari yang diperkirakan, hal ini dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.
Optimisme seputar perundingan damai antara Amerika Serikat dan Ukraina dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven. The Guardian melaporkan pada hari Minggu bahwa Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pertemuan antara pejabat AS dan Ukraina sangat "produktif," tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk bertemu dengan Vladimir Putin akhir pekan ini.
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.