- Emas Antam bertahan di Rp1.897.000 per gram, turun dari level tertinggi Rp1.933.000 pekan lalu.
- Saham ANTM terkoreksi 2,1% ke Rp2.840, tertekan pelemahan harga emas domestik dan global.
- Peluang pemangkasan suku bunga The Fed 25 bp masih di atas 80%, pasar global menunggu sinyal The Fed di simposium Jackson Hole.
Harga emas batangan Antam pada Selasa, 19 Agustus 2025, tercatat di level Rp1.897.000 per gram, naik tipis Rp3.000 dari posisi sebelumnya. Meski demikian, tren pergerakan menunjukkan pelemahan setelah sempat menyentuh Rp1.933.000 per gram pada 14 Agustus lalu. Grafik harga mengindikasikan koreksi bertahap sejak pertengahan pekan, dengan pola stabil di bawah Rp1,900 juta per gram sejak 16 Agustus.
Tekanan pada emas domestik berkorelasi erat dengan harga emas global yang masih berkonsolidasi menjelang simposium Jackson Hole Federal Reserve pada akhir pekan. Investor memilih menahan transaksi besar, menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS. Jika The Fed memberi sinyal dovish, harga emas dunia berpotensi rebound, memberi dorongan lanjutan bagi harga emas dalam negeri.
Di sisi lain, faktor kurs turut memengaruhi pergerakan. Rupiah masih tertekan di level Rp16.235 per dolar AS, mempersempit ruang stabilisasi harga emas Antam. Dengan tekanan eksternal yang kuat dan ketidakpastian global, harga emas batangan diperkirakan tetap bergerak hati-hati dalam jangka pendek.
Dampak penurunan harga emas juga tercermin pada kinerja saham emiten. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melemah 2,1% atau turun 60 poin ke Rp2.840 per saham. Saham sempat menyentuh Rp2.910 di level tertinggi intraday, namun terkoreksi ke titik terendah Rp2.820 sebelum ditutup di zona negatif. Pergerakan ini menandakan investor masih berhati-hati terhadap prospek logam mulia di tengah pasar global yang menunggu katalis baru.
Secara internasional, harga emas spot tercatat menguat tipis 0,12% ke $3.336,51 per ons pada pukul 06.56 GMT, sementara kontrak berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mencatat penguatan ringan. Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan September berada di 83,6%, turun dibanding pekan lalu, namun tetap menunjukkan ekspektasi pelonggaran moneter.
Selain itu, risalah rapat The Fed bulan Juli yang akan dirilis Rabu menjadi perhatian lebih lanjut, memberi peluang sinyal lebih jelas tentang arah kebijakan. Dari sisi geopolitik, ketidakpastian masih tinggi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan kesiapan Washington menjamin keamanan Ukraina dalam skenario kesepakatan damai dengan Rusia, diikuti komunikasi langsung dengan Presiden Zelenskiy dan Vladimir Putin.
Menambah optimisme jangka menengah, menurut Reuters, UBS menaikkan target harga emas untuk akhir Maret 2026 sebesar $100 menjadi $3.600 per ons, didorong oleh risiko makroekonomi AS yang berlanjut, tren dedolarisasi, dan permintaan investasi yang kuat. Kombinasi prospek pelonggaran The Fed, ketidakpastian geopolitik, serta dukungan institusional membangun ruang bagi emas untuk tetap menjadi salah satu aset lindung nilai utama di pasar global.
Prospek Harian Emas (XAU/USD)
Harga emas global saat ini bergerak mendatar di area yang cukup krusial. Secara teknis, posisi harga berada tepat di atas Exponential Moving Average (EMA) 50 harian di $3.334, yang kini berperan sebagai support dinamis. Jika level ini mampu dipertahankan, peluang rebound menuju resistance terdekat di $3.380-$3.400 masih terbuka. Sebaliknya, penembusan di bawah EMA 50 harian akan membuka jalan koreksi lebih dalam menuju support $3.275 dan $3.240, bahkan hingga area psikologis $3.200.
Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di level 47,85, menunjukkan momentum netral dengan kecenderungan melemah, menandakan pasar masih menunggu katalis baru. Dari sisi tren jangka panjang, EMA 200 harian di $3.080 tetap menjaga arah bullish struktural. Dengan demikian, emas tengah berada di fase konsolidasi jangka menengah: potensi kenaikan kembali akan terkonfirmasi hanya jika mampu menembus resistance $3.435, sementara risiko koreksi tetap ada jika support $3.275 gagal bertahan.