- Emas Antam 1 gram diperdagangkan di Rp2.093.000 pada Senin, turun tipis dari Rp2.095.000 di akhir pekan.
- Saham ANTM ditutup stagnan di Rp3.490, bergerak dalam rentang Rp3.430-Rp3.530 di tengah sentimen pasar komoditas emas dan nikel.
- Harga emas global stabil di USD 3.642 per ons troy, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed 25 bp pekan ini menjaga prospek penguatan jangka menengah.
Harga emas batangan Antam 1 gram pada Senin tercatat di Rp2.093.000, turun tipis dari posisi akhir pekan di Rp2.095.000 saat emas global tengah mengonsolidasikan penguatannya. Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) stagnan di level Rp3.490 setelah bergerak dalam rentang Rp3.430-Rp3.530 di sesi I, mencerminkan keseimbangan antara tekanan jual dan minat beli di tengah sentimen pasar yang menunggu arah baru dari harga emas dan nikel global.
Dari pasar internasional, harga emas dunia relatif stabil di kisaran USD 3.642 per ons troy, melemah tipis 0,04% usai menyentuh level tertinggi USD 3.647 dan terendah USD 3.626. Pergerakan emas ditopang ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 bp pada FOMC pekan ini, dengan peluang mencapai 96,2%, dan potensi tambahan pemangkasan di Oktober serta Desember.
Data tenaga kerja AS yang melemah dan inflasi moderat menekan imbal hasil obligasi, sehingga menjaga permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Ke depan, harga emas global diprakirakan berkonsolidasi dengan arah tren bergantung pada sikap dovish The Fed, sementara aksi ambil untung serta penguatan dolar tetap berpotensi menahan kenaikan lebih lanjut.
Prospek Harga Emas (XAU/USD)
Grafik harian memperlihatkan rally tajam emas sejak akhir Agustus mendorong indikator Relative strength index (RSI) ke level 76,7, menandakan kondisi jenuh beli dan potensi konsolidasi jangka pendek. Area USD 3.600-3.560 menjadi dukungan teknis utama, sementara resistance terdekat berada di kisaran USD 3.680-3.720.
Rekor tertinggi USD 3.675 tetap dalam radar pasar dengan hambatan berikutnya di USD 3.700, bahkan menurut analis FXStreet Dhwani Mehta, wilayah USD 3.750 bisa menguji ketahanan penjual. Sebaliknya, penurunan konsisten di bawah USD 3.600 akan membuka peluang uji ulang level USD 3.578, dan jika ditembus dapat memperluas koreksi menuju area psikologis USD 3.550.
Pertanyaan Umum Seputar Suku Bunga AS
Suku bunga dibebankan oleh lembaga keuangan atas pinjaman kepada peminjam dan dibayarkan sebagai bunga kepada penabung dan deposan. Suku bunga dipengaruhi oleh suku bunga pinjaman dasar, yang ditetapkan oleh bank sentral sebagai respons terhadap perubahan ekonomi. Bank sentral biasanya memiliki mandat untuk memastikan stabilitas harga, yang dalam banyak kasus berarti menargetkan tingkat inflasi inti sekitar 2%.
Jika inflasi turun di bawah target, bank sentral dapat memangkas suku bunga pinjaman dasar, dengan tujuan untuk merangsang pinjaman dan meningkatkan ekonomi. Jika inflasi naik jauh di atas 2%, biasanya bank sentral akan menaikkan suku bunga pinjaman dasar dalam upaya untuk menurunkan inflasi.
Suku bunga yang lebih tinggi umumnya membantu memperkuat mata uang suatu negara karena menjadikannya tempat yang lebih menarik bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka
Suku bunga yang lebih tinggi secara keseluruhan membebani harga Emas karena suku bunga tersebut meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan Emas daripada berinvestasi pada aset berbunga atau menyimpan uang tunai di bank.
Jika suku bunga tinggi, biasanya harga Dolar AS (USD) akan naik, dan karena Emas dihargai dalam Dolar, hal ini berdampak pada penurunan harga Emas.
Suku bunga dana The Fed adalah suku bunga yang berlaku pada saat bank-bank AS saling meminjamkan uang. Suku bunga ini adalah suku bunga acuan yang sering dikutip yang ditetapkan oleh Federal Reserve pada pertemuan FOMC. Suku bunga ini ditetapkan dalam kisaran tertentu, misalnya 4,75%-5,00%, meskipun batas atas (dalam hal ini 5,00%) adalah angka yang dikutip.
Ekspektasi pasar terhadap suku bunga dana The Fed di masa mendatang dilacak oleh alat CME FedWatch, yang membentuk perilaku banyak pasar keuangan dalam mengantisipasi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang.