- Emas mencapai rekor tertinggi baru di atas $3.720 di pasar yang hati-hati di tengah ketegangan geopolitik.
- Target potensial berikutnya adalah $3.730 dan $3.760.
- Gambaran teknis menunjukkan kondisi jenuh beli, RSI harian menunjukkan divergensi bearish mulai muncul.
Emas memantul dari area $3.630 pada hari Jumat dan melanjutkan kenaikan pada hari Senin, didukung oleh sentimen pasar yang hati-hati dan harapan akan pelonggaran lebih lanjut dari The Fed. Logam mulia ini diperdagangkan di $3.720, dengan target potensial berikutnya di $3.730 dan $3.760.
Latar belakang fundamental tetap mendukung. Pasar Eropa dibuka dengan catatan negatif yang moderat, karena ketegangan tetap tinggi antara Rusia dan mitra-mitranya di Eropa, sementara di Timur Tengah, pendudukan Israel atas Gaza menghasilkan gelombang oposisi yang semakin meningkat di antara negara-negara Barat.
Analisis Teknis: Emas Sangat Bullish Tetapi Terlihat Terlalu Tinggi
Gambaran teknis, di sisi lain, mengirimkan pesan peringatan. Grafik harian menunjukkan pasangan ini berada di level-level jenuh beli, setelah mengalami kenaikan lebih dari 12% dalam satu bulan. RSI mulai menunjukkan beberapa divergensi bearish, dan MACD menunjukkan persilangan bearish di depan, yang seharusnya memperingatkan para pembeli.
Di sisi atas, resistance terdekat adalah retracement Fibonacci 27,2% dari pullback minggu lalu, di $3.730, sebelum retracement 161,8% dari siklus yang sama, di $3.760. Di luar sini, level angka bulat $3.800 muncul sebagai target potensial.
Di sisi bawah, level tertinggi sepanjang masa sebelumnya, di $3.707, mungkin memberikan support sebelum area $3.615-3.630 (terendah 11 dan 18 September). Lebih jauh ke bawah, tertinggi 3 September dan terendah 8 September, di $3.580, akan menjadi titik fokus.
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.