Apa itu candlestick dalam trading?
Candlestick adalah alat visualisasi populer yang digunakan investor untuk menganalisis pergerakan harga dan pola perdagangan saham hingga crypto. Candlestick ini ditemukan oleh Munehisa Homma, seorang pedagang beras di Jepang pada abad ke-18. Pola ini umumnya digunakan untuk trading jangka pendek dan cocok untuk analisis teknikal karena bisa menggambarkan pergerakan harga dengan warna yang berbeda.
Dengan memahami pola candlestick ini, trader bisa memprediksi pergerakan harga dan memperkirakan arah harga jangka pendek.
Cara Membaca Candlestick
Pada grafik, setiap candle atau batang menunjukkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk kerangka waktu yang dipilih trader. Misalnya, jika trader menetapkan kerangka waktu menjadi lima menit, candle baru akan dibuat setiap lima menit.
Untuk grafik intraday, harga buka dan tutup adalah untuk awal dan akhir periode lima menit, dan bukan sesi perdagangan. Batang atau candle juga menunjukkan harga saat ini saat terbentuk, apakah harga bergerak naik atau turun selama jangka waktu tertentu, dan kisaran harga yang dicakup aset pada waktu itu.
Cara membaca candlestick:
- Harga Terbuka: Bagian atas atau bawah tubuh candle akan menunjukkan harga buka, tergantung apakah aset bergerak lebih tinggi atau lebih rendah selama periode lima menit.
- Harga Tinggi: Harga tinggi selama periode candlestick ditunjukkan oleh bagian atas bayangan atau ekor di atas tubuh. Jika pembukaan atau penutupan adalah harga tertinggi, maka tidak akan ada bayangan atas.
- Harga Rendah: Rendahnya ditunjukkan oleh bagian bawah bayangan atau ekor di bawah tubuh. Jika pembukaan atau penutupan adalah harga terendah, maka tidak akan ada bayangan bawah.
- Harga Tutup: Penutupan adalah harga terakhir yang diperdagangkan selama batang ditunjukkan oleh bagian atas (untuk batang hijau atau putih) atau bawah (untuk batang merah atau hitam) tubuh.
Saat candle terbentuk, candle akan terus berubah seiring pergerakan harga. Pembukaan tetap sama, tetapi sampai candle selesai, harga tertinggi dan terendah berubah.
Warnanya juga bisa berubah saat batang terbentuk. Ini mungkin berubah dari hijau menjadi merah, misalnya, jika harga saat ini berada di atas harga pembukaan tetapi kemudian turun di bawahnya. Ketika periode waktu lilin berakhir, harga terakhir adalah harga penutupan, lilin selesai, dan lilin baru mulai terbentuk.
Apa perbedaan candle merah dan hijau?
Candle merah menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, yang berarti terjadi tekanan jual yang lebih kuat dalam periode tersebut. Sebaliknya, candle hijau menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, yang berarti ada tekanan beli yang lebih kuat. Perbedaan warna ini memberikan informasi penting bagi trader tentang arah pergerakan harga.
Apa arti ekor pada candlestick?
Ekor atau bayangan pada candlestick menunjukkan harga tertinggi dan terendah yang dicapai selama periode waktu tertentu. Bagian atas ekor menunjukkan harga tertinggi, sementara bagian bawah menunjukkan harga terendah. Panjang ekor memberikan indikasi tentang volatilitas dan kekuatan pasar; ekor yang panjang menunjukkan pergerakan harga yang signifikan, sedangkan ekor yang pendek menunjukkan pergerakan yang lebih stabil.
Pola candlestick ada berapa?
Terdapat berbagai pola candlestick yang dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, seperti pola candlestick tunggal, pola candlestick ganda, dan pola candlestick triple. Pola-pola ini berfungsi untuk memberikan sinyal yang berbeda dalam analisis teknikal. Berikut adalah beberapa pola candlestick yang penting untuk diketahui:
Pola Candlestick Single
- Spinning Top: Pola candlestick yang memiliki dua shadow yang memanjang di bagian atas dan bawah dengan body yang kecil. Pola ini menunjukkan ketidakpastian antara buyer dan seller.
- Marubozu: Pola candlestick yang memiliki body candle yang tidak memiliki shadow atau bayangan. Sehingga terlihat seperti kepala tanpa rambut.
- Doji: Pola candlestick yang memiliki body yang sangat tipis bahkan hanya terlihat seperti garis, karena harga open dan close nya sama. Pola ini menunjukkan konsolidasi harga.
- Hammer: Pola candlestick berbentuk seperti palu. Dengan shadow di bagian bawah yang panjang dan body yang kecil. Pola hammer menunjukkan bullish reversal.
- Hanging Man: Pola candlestick yang memiliki bentuk yang mirip dengan hammer, tetapi posisinya terbalik. Pola ini menunjukkan bearish reversal.
- Inverted Hammer: Pola candlestick yang hampir mirip dengan hammer, hanya saja bentuk palunya terbalik. Pola ini menunjukkan bullish reversal.
- Shooting Star: Pola candlestick yang berbentuk seperti bintang jatuh. Pola ini menunjukkan bearish reversal.
Pola Candlestick Double
- Bullish Engulfing: Pola candlestick yang menunjukkan uptrend. Pola ini terjadi ketika candle bearish diikuti oleh candle bullish yang lebih besar.
- Bearish Engulfing: Pola candlestick yang menunjukkan downtrend. Pola ini terjadi ketika candle bullish diikuti oleh candle bearish yang lebih besar.
- Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops: Tweezer Bottom adalah pola candlestick yang menunjukkan bullish reversal. Pola ini terjadi ketika dua candle bearish sejajar dengan dua candle bullish. Tweezer Tops adalah pola candlestick yang menunjukkan bearish reversal. Pola ini terjadi ketika dua candle bullish sejajar dengan dua candle bearish.
- Harami: Pola candlestick yang menunjukkan reversal. Pola ini terjadi ketika dua candle dengan body yang lebih kecil berada di dalam jangkauan body candle pertama.
Pola Candlestick Triple
- Evening Star dan Morning Star: Evening Star adalah pola candlestick yang menunjukkan bearish reversal. Pola ini terjadi ketika candle bullish diikuti oleh candle doji dan candle bearish. Morning Star adalah pola candlestick yang menunjukkan bullish reversal. Pola ini terjadi ketika candle bearish diikuti oleh candle doji dan candle bullish.
- Three White Soldier dan Three Black Crows: Three White Soldier adalah pola candlestick yang menunjukkan uptrend. Pola ini terjadi ketika tiga candle bullish panjang mengikuti downtrend. Three Black Crows adalah pola candlestick yang menunjukkan downtrend. Pola ini terjadi ketika tiga candle bearish panjang mengikuti uptrend.
- Three Inside Up dan Three Inside Down: Three Inside Up adalah pola candlestick yang menunjukkan bullish reversal. Pola ini terjadi ketika candle bearish diikuti oleh dua candle bullish yang lebih tinggi. Three Inside Down adalah pola candlestick yang menunjukkan bearish reversal. Pola ini terjadi ketika candle bullish diikuti oleh dua candle bearish yang lebih rendah.
Dalam dunia trading, memahami pola candlestick adalah kunci untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis. Dengan mengenali berbagai pola dan sinyal yang ditunjukkan oleh candlestick, trader dapat meningkatkan kemampuan analisis teknikal mereka dan memprediksi pergerakan pasar dengan lebih akurat. Meskipun awalnya mungkin tampak rumit, dengan latihan dan pengalaman, Anda akan menemukan bahwa membaca candlestick bukan hanya berguna, tetapi juga dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam perjalanan trading Anda. Jadikan setiap sesi trading sebagai kesempatan untuk terus belajar dan berkembang, sehingga Anda bisa mengoptimalkan potensi keuntungan di pasar yang dinamis.
Untuk mempelajari lebih dalam tentang candlestick dan meningkatkan keterampilan trading Anda, download eBook gratis “Forex 101: Mengenal Candlestick Dalam Analisis Teknikal FX“.