- Emas Antam turun tipis Rp3.000 ke Rp2.171.000 per gram, meski naik 12,84% dalam tiga bulan terakhir.
- Saham ANTM terkoreksi 8,4% ke level 3.180 dengan tekanan jual besar sepanjang sesi perdagangan.
- Harga emas global stabil di atas USD 3.700 per ons troy, pasar menanti sejumlah data ekonomi AS dan pidato pejabat The Fed.
Pada Kamis, harga emas batangan Antam 1 gram tercatat Rp2.171.000, turun tipis Rp3.000 dari posisi sebelumnya Rp2.174.000. Meski demikian, dalam tiga bulan terakhir logam mulia ini tetap membukukan kenaikan sekitar 12,84%, menandakan tren kenaikan jangka menengah masih terjaga.
Berbeda dengan emas fisik, saham ANTM justru terkoreksi tajam pada sesi II. Saham emiten tambang ini ditutup melemah 290 poin atau 8,4% ke level 3.180, dari posisi sebelumnya di 3.470. Perdagangan sempat dibuka di 3.350 dan naik tipis ke 3.400, namun tekanan jual berlanjut hingga menyentuh terendah 3.150. Volume transaksi mencapai 3,1 juta lot dengan nilai sekitar Rp1 triliun, sementara harga rata-rata harian tercatat di 3.263. Pelemahan signifikan di bawah rata-rata transaksinya mencerminkan tekanan besar pada pergerakan ANTM.
Sementara itu, harga emas global tetap kokoh di area tinggi. Logam mulia dunia tengah menguji resistance USD 3.750 setelah sempat mencetak rekor USD 3.791 pada Selasa lalu. Hingga Kamis, harga masih stabil di atas 3.700 dan diperdagangkan di sekitar USD 3.745 per ons troy (+0,23%). Emas sempat terkoreksi Rabu, menyusul data penjualan rumah baru AS yang melonjak 20,5% pada Agustus – laju tercepat sejak awal 2022 – jauh di atas angka sebelumnya -1,8%. Data ini meredakan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS, sekaligus menahan laju emas.
Sikap Hati-Hati The Fed Membentuk Ekspektasi Moderat, Fokus Beralih ke Data AS Malam Ini
Menjelang rilis PCE Price Index pada Jumat malam, pasar global akan mencermati beberapa pidato dari perjabat The Fed dan sederet data ekonomi penting yang akan keluar malam ini, termasuk PDB Disetahunkan kuartal II (proyeksi 3,3%), belanja konsumsi pribadi inti dan utama (masing-masing 2,5% dan 2%), Klaim Tunjangan Pengangguran Awal (235 ribu dari 231 ribu), serta Pesanan Barang Tahan Lama Agustus (diproyeksikan -0,5%, membaik dari -2,8%).
Sebelumnya, sejumlah pejabat Federal Reserve kembali menggarisbawahi pendekatan yang lebih berhati-hati dalam kebijakan suku bunga. Austan Goolsbee, Presiden The Fed Chicago, menekankan bahwa serangkaian pemangkasan berturut-turut sebaiknya dihindari. Menurutnya, kondisi pasar tenaga kerja masih relatif kuat dan arah kebijakan perdagangan Presiden Trump justru berpotensi memunculkan tekanan inflasi tambahan.
Dari sisi lain, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menilai pemangkasan suku bunga 25 basis poin yang dilakukan pekan lalu sudah tepat. Namun, ia menekankan bahwa langkah berikutnya tidak bisa serta-merta diasumsikan akan segera menyusul. Daly menyebut, perekonomian belum menunjukkan kelemahan yang cukup besar untuk membenarkan pelonggaran moneter secara agresif.
Kombinasi pandangan tersebut membentuk ekspektasi pasar bahwa jalur kebijakan moneter The Fed masih condong ke arah moderat. Pelaku pasar kini lebih berhati-hati dalam menakar kemungkinan dua kali pemangkasan tambahan pada Oktober dan Desember, sambil menunggu data ekonomi penting sebagai konfirmasi.
Prospek Harga Emas (XAU/USD)
Harga emas masih menunjukkan tren naik kuat dengan pola higher highs dan higher lows, menegaskan dominasi sentimen bullish di pasar. Namun, indikator Relative Strength Index (RSI) yang sudah berada di level 74 menandakan kondisi jenuh beli, sehingga membuka peluang terjadinya konsolidasi atau koreksi teknis dalam jangka pendek.
Selama harga mampu bertahan di atas area USD 3.700, arah kenaikan masih terjaga. Akan tetapi, penurunan di bawah level tersebut berpotensi memperluas koreksi menuju support psikologis di sekitar USD 3.650. Pada perdagangan Kamis, kisaran harian tercatat di USD 3.729,62-3.751,64. Posisi emas juga masih jauh di atas Exponential Moving Average (EMA) 50 berada di USD 3.513,79 yang menandai kekuatan tren menengah, serta bertahan kokoh di atas EMA 200 di USD 3.199,95 yang mengonfirmasi bahwa tren jangka panjang tetap bullish.
Dhwani Mehta, Analis Senior dan Manajer Sesi Asia FXStreet, menyebutkan bahwa harga emas dunia saat ini berada di area penting dengan support awal di USD 3.700 dan selanjutnya di USD 3.684 serta USD 3.650. Untuk melanjutkan rally, dibutuhkan penembusan di atas USD 3.750, yang akan membuka jalan menuju rekor USD 3.791-3.800. Jika level tersebut ditembus secara meyakinkan, emas berpeluang melanjutkan kenaikan ke area psikologis USD 3.850.