- Harga emas Antam bertahan di Rp 2.406.000, koreksi ringan di tengah volatilitas global yang mereda.
- Saham ANTM melemah tipis ke Rp 2.910-2.930, bergerak dalam rentang sempit sambil mengikuti dinamika emas dunia.
- Emas global menjaga struktur kenaikan meski terkoreksi, dengan pasar menimbang data AS dan prospek kebijakan The Fed.
Harga emas Antam bergerak stabil pada Rp 2.406.000 per gram pada Kamis pagi (4 Desember), turun tipis Rp 6.000 dari hari sebelumnya. Sepanjang sebulan terakhir, harga bergerak dalam pola naik bertahap dari area Rp 2,28 juta di awal November menuju puncak sekitar Rp 2,41 juta menjelang awal Desember, mengikuti penguatan emas global sebelum memasuki fase konsolidasi. Tren tersebut mencerminkan sentimen pasar yang masih positif terhadap aset safe haven, sementara fluktuasi tipis hari ini lebih menunjukkan penyesuaian jangka pendek di tengah menurunnya volatilitas global.
ANTM Melemah Tipis di Rentang Sempit, Pasar Menunggu Arah dari Emas Global
Di saat yang sama, pergerakan saham ANTM mencerminkan dinamika pasar yang lebih berhati-hati. Saham ini bergerak sedikit melemah di awal sesi II, diperdagangkan di sekitar Rp 2.910-2.930 setelah membuka hari di Rp 2.930. Harga berada tipis di bawah penutupan sebelumnya di Rp 2.920, terkoreksi Rp 10 atau -0,3%, dengan aktivitas transaksi mencapai 244 ribu lot dan nilai perdagangan sekitar Rp 71,3 miliar. Rentang harian yang relatif sempit di sekita Rp 2.910-2.950 menunjukkan pasar masih berhati-hati menunggu arah lanjutan dari pergerakan harga emas global dan sentimen risiko di sesi sore. Dibalik pergeseran kecil di saham ANTM, perhatian pasar sebenarnya tertuju pada pergerakan emas global.
Emas Global Bertahan di Tengah Konsolidasi Menjelang FOMC
XAU/USD bergerak hati-hati namun tetap tangguh menjelang pertemuan The Fed, mempertahankan area support meski sempat melemah dari puncak awal Desember. Koreksi yang terjadi lebih mencerminkan jeda sehat setelah rally panjang, terutama di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga, pelemahan imbal hasil riil, dan dolar yang kehilangan daya tarik. Dukungan arus institusional serta pembelian bank sentral yang berkelanjutan turut memperkuat fondasi pasar, membuat tekanan turun cenderung dangkal dan menjaga peluang lanjutan penguatan tetap terbuka.
Di awal sesi Eropa, emas berada di sekitar USD 4.187 dan memasuki fase penyesuaian setelah gagal mempertahankan zona USD 4.240-4.264, yang kembali menjadi batas atas dari struktur kenaikan jangka menengah. Grafik 4 jam memperlihatkan harga mulai menjauhi puncak dan mendekati garis tren naik yang menopang rally sejak akhir November. Pergerakan ini bukan sinyal pelemahan struktural, melainkan penyesuaian momentum alami menjelang serangkaian data AS pekan ini dan keputusan The Fed minggu depan.
Dolar Berusaha Pulih setelah Tertekan Data ADP dan ISM Jasa
Dari sisi makro, dolar AS semalam melemah kuat menyusul data ADP yang menunjukkan pemberi kerja swasta menghapus 32.000 pekerjaan – jauh lebih buruk dari ekspektasi +5.000 – diikuti PMI Jasa ISM yang memang naik ke 52,6, tetapi menandakan moderasi di bawah permukaan. Indeks Harga Dibayar turun ke 65,4, Ketenagakerjaan bertahan di zona kontraktif pada 48,9, dan Pesanan Baru melemah ke 52,9. Kombinasi ini menekan dolar AS dan imbal hasil riil semalam. Namun memasuki sesi Asia, dolar berusaha memulihkan tekanan, dengan DXY bergerak naik tipis ke 98,97 di awal sesi Eropa, sehingga laju emas menjadi lebih berhati-hati.
Emas Global Menguji Support Dinamis, Tunggu Pemicu dari Data AS
Secara teknis, support awal untuk emas berada di USD 4.162 (Fibonacci Retracement 38,2%), lalu USD 4.131 dan USD 4.099, yang menjadi area penentu kekuatan tren naik menengah. Selama harga bertahan di atas zona ini, bias tetap positif meski Relative Strength Index (RSI) 4 jam turun ke area 47, mengindikasikan dorongan bullish yang mulai melemah.
Jika harga kembali bergerak naik, emas perlu menembus dan bertahan di atas USD 4.240-4.264 untuk membuka jalan menuju USD 4.295, lalu USD 4.326 dan USD 4.371.

Pergerakan ini juga menjadi acuan bagi harga emas batangan Antam, yang cenderung mengikuti dinamika emas global; penguatan kembali di atas resistance utama biasanya memberi ruang bagi Antam untuk stabil atau bergerak naik, sementara penurunan yang menembus retracement penting sering kali menahan momentum kenaikan di pasar domestik.
Arah emas berikutnya sangat bergantung pada respons pasar terhadap rilis tenaga kerja AS malam ini, termasuk PHK Challenger dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal, serta data PCE pada Jumat. Katalis ini akan menentukan apakah emas mampu kembali menguji resistance tersebut atau justru memasuki konsolidasi yang lebih dalam menjelang FOMC.