- Harga Emas bertahan stabil di sekitar $4.205 di awal sesi Asia hari Jumat.
- Imbal hasil yang lebih tinggi dan data lapangan pekerjaan AS yang positif dapat membebani harga Emas; Meningkatnya taruhan penurunan suku bunga The Fed mungkin membatasi kerugian tersebut.
- Laporan inflasi PCE AS yang tertunda akan menjadi sorotan pada hari Jumat.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan datar di dekat $4.205 selama awal jam perdagangan Asia pada hari Jumat. Meningkatnya imbal hasil obligasi Treasury AS dan data lapangan pekerjaan AS yang positif membatasi kenaikan untuk logam berharga tersebut. Para pedagang mungkin lebih memilih untuk absen menjelang data inflasi utama AS. AS menunda laporan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan September, yang akan diterbitkan nanti pada hari Jumat.
Imbal hasil yang lebih tinggi dan data lapangan pekerjaan AS yang lebih kuat dapat memberikan dukungan bagi Dolar AS (USD) secara umum dan membebani harga komoditas yang berdenominasi USD. Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS (DOL) pada hari Selasa menunjukkan bahwa Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada 29 November turun menjadi 191.000, dibandingkan dengan 218.000 pada minggu sebelumnya. Angka ini lebih rendah dari konsensus pasar sebesar 220.000.
Para pedagang akan memantau dengan cermat data inflasi PCE AS pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) menjelang pertemuan bulan Desember. Setiap tanda inflasi yang lebih tinggi dalam ekonomi AS dapat melemahkan harga Emas dalam jangka pendek.
Sementara itu, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan kebijakan bulan Desember minggu depan. Hal ini, pada gilirannya, dapat mendukung logam kuning tersebut. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
Ketidakpastian dan risiko geopolitik yang tinggi dapat meningkatkan aliran safe-haven, menguntungkan harga Emas. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa jalan ke depan untuk perundingan damai Ukraina tidak jelas. Komentar ini muncul setelah Trump menyebutkan pembicaraan yang “cukup baik” antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan AS. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa timnya sedang mempersiapkan pertemuan di AS dan bahwa dialog dengan perwakilan Trump akan dilanjutkan.
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.