- Harga emas Antam sempat cetak rekor baru sejak April 2025 meski terkoreksi tipis hari ini.
- Saham ANTM melonjak 7,8% dan memimpin daftar top saham dengan transaksi Rp2,5 triliun.
- Gejolak domestik dan ekspektasi dovish The Fed perkuat minat pada aset lindung nilai.
Harga emas batangan Antam ukuran 1 gram pada perdagangan Selasa tercatat Rp2.009.000, terkoreksi tipis Rp2.000 dari level puncak Rp2.011.000 yang dicapai Senin sore – mendekati tertinggi sejak April 2025 di Rp2.039.000. Koreksi ringan ini terjadi setelah rally emas yang mendapat dorongan kuat dari permintaan safe haven.
Sementara itu, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi sorotan utama di bursa, mencatat kenaikan signifikan 7,8% atau 250 poin ke Rp3.450 dari posisi sebelumnya Rp3.200. Emiten tambang pelat merah ini dibuka di Rp3.300, sempat menyentuh level terendah Rp3.290, dan mencapai puncak harian Rp3.480. ANTM menduduki peringkat pertama dalam daftar top saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp2,523 triliun, rata-rata harga Rp3.391,5, dan total volume 7,44 juta lot.
Dari sisi domestik, gelombang demonstrasi di tanah air yang meningkatkan ketidakpastian turut memperkuat permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Kondisi ini memberikan tambahan dorongan bagi ANTM yang sensitif terhadap harga logam mulia.
Secara global, harga emas spot sejauh ini pullback mendekati USD 3.480 per ons setelah menyentuh rekor tertinggi di atas USD 3.500. Penguatan emas global ini ditopang ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed pada pertemuan 17 September. Pelemahan dolar AS semakin memperkuat daya tarik emas bagi investor internasional. Momentum ini menempatkan logam mulia dalam posisi kokoh untuk melanjutkan tren kenaikan, selama tekanan inflasi dan risiko geopolitik tetap terjaga.
Pasar Tunggu Data AS, PMI Manufaktur Jadi Penentu Sentimen The Fed
Pasar global berhati-hati menantikan serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang akan diumumkan malam ini. Sorotan tertuju pada PMI Manufaktur ISM Agustus, dengan konsensus memprakirakan kenaikan tipis ke 49,0 dari 48,0 sebelumnya. Meski ada perbaikan, angka tersebut masih menandakan kontraksi karena berada di bawah batas ekspansi 50.
Perincian rilis juga penting diperhatikan. Indeks Ketenagakerjaan Manufaktur diprakirakan tetap rendah di 43,4, mengindikasikan pelemahan sektor tenaga kerja. Pesanan Baru tercatat di 47,1, menandakan permintaan belum pulih sepenuhnya. Sementara itu, Harga Dibayar sedikit turun ke 64,8 dari 65,1, tetapi masih menunjukkan tekanan inflasi input yang kuat di tingkat produsen.
Selain data manufaktur, pasar juga menunggu angka belanja konstruksi Juli, yang diproyeksikan pulih tipis 0,2% setelah kontraksi bulan sebelumnya. Di sisi lain, indeks optimisme ekonomi RCM/TIPP diprakirakan stabil di 51,8, hanya sedikit di atas batas netral, mencerminkan sikap hati-hati publik terhadap prospek ekonomi AS.
Jika data PMI ISM dan indikator lain malam ini keluar lebih lemah dari prakiraan, pasar akan memperkuat narasi perlambatan ekonomi AS. Hal ini cenderung meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, menekan imbal hasil obligasi, dan memberi dorongan tambahan bagi harga emas sebagai aset lindung nilai. Sebaliknya, jika data menunjukkan perbaikan signifikan, ekspektasi pelonggaran bisa mereda, membuat dolar AS lebih kuat dan berpotensi menahan laju penguatan emas.
Prospek Harga Emas (XAU/USD)
Harga emas dunia saat ini diperdagangkan di bawah USD 3.500, melanjutkan tren penguatan sejak pertengahan Agustus. Dari sisi teknis, emas berhasil mencapai area resistance di kisaran level psikologis di USD 3.500 dengan mencatatkan rekor tertinggi baru di USD 3.508. Selama harga mampu bertahan di atas level tersebut dengan dukungan minat beli yang kuat, emas berpotensi melanjutkan rally menuju target berikutnya di kisaran USD 3.550.
Indikator Exponential Moving Average (EMA) 50 Hari di USD 3.359 dan EMA 200 di USD 3.111 masih menunjukkan tren bullish yang kuat, dengan harga bergerak jauh di atas keduanya. Relative Strength Index (RSI) 14 berada di 69,8, mendekati level overbought 70. Kondisi ini menandakan momentum masih kuat namun rawan koreksi teknis jangka pendek.
Jika terjadi pullback lebih jauh, level USD 3.435 kini berperan sebagai support terdekat, diikuti oleh area USD 3.400-3.380 sebagai zona konsolidasi. Selama emas bertahan di atas EMA 50, tren kenaikan jangka menengah tetap terjaga.