- Harga emas batangan Antam naik Rp9.000 ke Rp2.044.000/gram, rekor tertinggi baru.
- Saham ANTM terkoreksi 2% ke Rp3.480 meski nilai transaksi capai Rp519,9 miliar.
- Emas dunia melemah ke USD 3.529 per ons, pasar menanti data ADP, klaim, ISM Jasa dan pidato pejabat The Fed.
Harga emas batangan Antam pada Kamis kembali mencetak sejarah dengan kenaikan Rp9.000 menjadi Rp2.044.000 per gram, menembus rekor tertinggi sepanjang masa sekaligus melampaui puncak April 2025 di Rp2.039.000. Lonjakan ini sejalan dengan tren global yang masih ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, sehingga minat masyarakat terhadap emas fisik sebagai instrumen lindung nilai tetap kuat. Rekor harga ini juga menegaskan posisi emas sebagai aset defensif di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan dan tingginya kekhawatiran atas risiko inflasi maupun gejolak fiskal di sejumlah negara besar.
Berbeda dengan emas fisik, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) justru terkoreksi 2% atau turun 70 poin ke level Rp3.480 pada perdagangan Kamis. Di sesi I, saham ANTM dibuka di Rp3.470, sempat menyentuh level tertinggi di Rp3.470, dan bergerak hingga ke terendah dalam perdagangan harian Rp3.370. Meski melemah, saham ini tetap mencatat nilai transaksi besar mencapai Rp519,9 miliar dengan volume perdagangan 1,52 juta lot, mencerminkan minat investor yang masih tinggi. Tekanan pada harga saham diprakirakan lebih dipengaruhi aksi ambil untung jangka pendek setelah lonjakan sebelumnya, sementara prospek jangka menengah tetap terdukung oleh tren emas global yang baru saja mencetak rekor tertinggi.
Di pasar global, emas spot terkoreksi 0,86% ke USD 3.529 per ons, setelah sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.579 pada sesi sebelumnya. Koreksi ini muncul sebagai jeda alami setelah rally tajam yang menembus resistance penting di area USD 3.500.
Sentimen Global Rapuh, Data JOLTS Melemah dan Ekspektasi Rate Cut The Fed Mencapai 98%
Awal September ditandai dengan rapuhnya sentimen pasar global, dipicu aksi jual obligasi tenor panjang yang membuat imbal hasil bertahan tinggi di tengah keraguan fiskal di Jepang, Inggris, hingga Amerika Serikat. Laporan “Beige Book” The Fed juga menggambarkan kondisi ekonomi yang tidak merata, memperkuat sikap hati-hati investor menjelang pertemuan kebijakan bank sentral berikutnya.
Data terbaru JOLTS menunjukkan jumlah lowongan kerja AS pada akhir Juli merosot ke 7,18 juta, lebih rendah dari prakiraan 7,4 juta. Perekrutan dan pemutusan hubungan kerja tercatat stabil di 5,3 juta, dengan pengunduran diri sebesar 3,2 juta dan PHK 1,8 juta, memperlihatkan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja. Dolar AS sempat tertekan usai rilis laporan ini, membuat DXY ditutup di 98,14 sebelum berupaya pulih tipis ke 98,23.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed kian menguat menjelang FOMC September. Gubernur The Fed Christopher Waller menegaskan dukungannya terhadap pelonggaran kebijakan, sementara alat CME FedWatch kini memprakirakan peluang hampir 98% bagi penurunan 25 basis poin ke kisaran 4,00%-4,25%.
Pasar Menunggu Data ADP AS Malam Ini
Fokus pasar beralih ke serangkaian data tenaga kerja AS yang dirilis malam ini. Laporan ADP pada pukul 19:15 WIB diprakirakan hanya menambah 65 ribu pekerjaan, jauh lebih rendah dibanding capaian Juli sebesar 104 ribu. Klaim Tunjangan Pengangguran mingguan diproyeksikan naik tipis ke 230 ribu, sementara PMI Jasa ISM pada pukul 21:00 WIB diprediksi bertahan di level ekspansif 51. Selain data, investor juga akan mencermati pidato pejabat The Fed John Williams dan Austan Goolsbee sebagai potensi petunjuk tambahan arah kebijakan moneter.
Prospek Harga Emas (XAU/USD)
Harga emas dunia ditutup menguat 0,75% di USD 3.560 per ons pada perdagangan kemarin. Secara teknis harga masih bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 50 berada di USD 3.375 dan EMA 200 di USD 3.118, menandakan tren jangka menengah tetap positif. Namun, koreksi harian menunjukkan adanya potensi konsolidasi setelah rally kuat dari area USD 3.400.
Indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian berada di level 69,79, mendekati ambang jenuh beli (overbought) 70. Kondisi ini menyiratkan momentum kenaikan emas mulai terbatas dan berisiko memicu aksi ambil untung jangka pendek. Jika tekanan jual berlanjut, area USD 3.500-3.480 menjadi support terdekat, sementara resistance berikutnya berada di kisaran USD 3.560-3.600.
Secara fundamental, pasar masih menunggu data tenaga kerja AS dan sinyal kebijakan The Fed. Data yang lebih lemah dari prakiraan dapat memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September, membuka ruang bagi emas untuk kembali menguji level psikologis USD 3.600. Sebaliknya, data kuat bisa mendorong koreksi lebih dalam menuju support.
Indikator Ekonomi
Perubahan Ketenagakerjaan ADP
Perubahan Ketenagakerjaan ADP merupakan pengukur ketenagakerjaan di sektor swasta yang dirilis oleh pemroses payrolls terbesar di AS, Automatic Data Processing Inc. Alat ini mengukur perubahan jumlah orang yang bekerja secara swasta di AS. Secara umum, kenaikan indikator ini memiliki implikasi positif bagi belanja konsumen dan merupakan stimulator pertumbuhan ekonomi. Jadi, pembacaan yang tinggi secara tradisional dianggap sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dianggap bearish.
Baca lebih lanjut
Rilis berikutnya
Kam Sep 04, 2025 12.15
Frekuensi:
Bulanan
Konsensus:
65Rb
Sebelumnya:
104Rb
Sumber:
ADP Research Institute
Pedagang sering mempertimbangkan data ketenagakerjaan dari ADP, penyedia payrolls terbesar di Amerika ini, melaporkan sebagai pertanda dari rilis Biro Statistik Tenaga Kerja tentang Nonfarm Payrolls (biasanya diterbitkan dua hari kemudian), karena korelasi antara keduanya. Terjadinya tumpang tindih kedua seri tersebut cukup tinggi, tetapi pada bulan-bulan tertentu, perbedaannya bisa sangat besar. Alasan lain pedagang Valas mengikuti laporan ini sama dengan NFP – pertumbuhan angka ketenagakerjaan yang kuat dan terus-menerus meningkatkan tekanan inflasi, dan bersamaan dengan itu, kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.