Dolar AS (USD) sebagian mengoreksi penurunan multi-harinya pada hari Kamis, karena penutupan pemerintah AS terus membebani sentimen investor, sementara tidak adanya rilis data seharusnya membuat para trader fokus pada politik AS serta geopolitik.
Berikut adalah yang perlu diperhatikan pada hari Jumat, 3 Oktober:
Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan kembali sedikit stabilitas setelah empat penurunan harian berturut-turut pada hari Kamis. Sementara itu, sentimen tetap tertekan oleh ketidakpastian yang ada seputar penutupan pemerintah federal AS. Kekosongan rilis data AS yang sedang berlangsung diperkirakan akan mempengaruhi Nonfarm Payrolls bulan September dan Tingkat Pengangguran, sementara PMI Jasa ISM, dan PMI Jasa Global S&P akhir akan diterbitkan seperti biasa.
EUR/USD menambah gangguan pada hari Rabu dan mendekati terendah mingguan di sekitar 1,1700. PMI Jasa HCOB akhir di Jerman dan zona euro akan dirilis, diikuti oleh Harga Produsen di blok tersebut.
GBP/USD berada di bawah tekanan setelah rebound Dolar, mendekati terendah tiga hari di sekitar 1,3410. PMI Jasa Global S&P akhir akan menutup kalender mingguan.
USD/JPY menyisihkan empat penurunan harian berturut-turut dan berhasil mendapatkan permintaan baru setelah menguji band 146,60-146,50, di mana SMA 100-hari sementara juga berada. Selanjutnya dalam kalender Jepang adalah PMI Jasa Global S&P akhir.
Tekanan jual yang diperbarui mendorong AUD/USD sekali lagi menembus di bawah support 0,6600 dan mencapai terendah dua hari di dekat 0,6580 pada hari Kamis. PMI Jasa Global S&P akhir akan dirilis di Oz pada akhir minggu.
Tidak ada jeda untuk tren penurunan harga WTI pada hari Kamis, jatuh ke level terendah baru lima bulan setelah menembus di bawah angka $61,00 per barel. Kenaikan kali ini terjadi sebagai respons terhadap kekhawatiran oversupply tambahan.
Harga Emas mendekati rekor tertinggi tepat sebelum level $3.900 per troy ons sebelum mundur ke terendah dua hari di dekat $3.830. Koreksi logam mulia ini terjadi di tengah kebangkitan minat beli yang signifikan pada Dolar AS dan imbal hasil yang lebih tinggi, meskipun ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS seharusnya membatasi penurunan untuk saat ini. Harga Perak semakin mendekati terendah mingguan setelah mencapai puncak baru di atas level $48,00 per ons