- Harga emas menguat di sesi Asia pada hari Selasa.
- Kekhawatiran atas independensi The Fed dan potensi penurunan suku bunga The Fed AS mendukung harga Emas.
- Laporan Keyakinan Konsumen CB AS dan Pesanan Barang Tahan Lama akan menjadi sorotan pada hari Selasa.
Harga Emas (XAU/USD) menarik beberapa pembeli di dekat $3.375 selama jam perdagangan Asia pada hari Selasa. Logam mulia ini naik di tengah kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve AS (The Fed) setelah laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan mencopot Gubernur The Fed Lisa Cook. Selain itu, tanda-tanda bahwa bank sentral AS akan melanjutkan pemotongan suku bunga memberikan dukungan bagi logam kuning ini, karena suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas.
Melihat ke depan, laporan Keyakinan Konsumen Conference Board AS, Pesanan Barang Tahan Lama, dan Indeks Manufaktur Fed Richmond dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa. Di akhir minggu ini, data ekonomi kunci AS akan dirilis, termasuk Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal kedua dan data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan Juli. Jika laporan menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari yang diharapkan atau tanda-tanda inflasi yang lebih tinggi, hal ini mungkin akan mendorong Greenback dan membebani harga komoditas yang berdenominasi USD.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas naik di tengah kekhawatiran independensi The Fed dan harapan pemotongan suku bunga AS
- Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan di simposium Jackson Hole bahwa bank sentral AS dapat mempertimbangkan pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September.
- Powell menambahkan bahwa ekonomi AS menghadapi "situasi yang menantang," dengan risiko inflasi kini condong ke atas dan risiko ketenagakerjaan ke bawah.
- Presiden Fed Dallas Lorie Logan pada hari Senin mengatakan dia merasa The Fed memiliki lebih banyak ruang untuk mengurangi cadangannya, dan dia mengharapkan bank-bank akan beralih ke fasilitas repo yang ada bulan depan untuk mengurangi tekanan likuiditas.
- Pasar saat ini memprakirakan hampir 84,3% kemungkinan untuk pemotongan setidaknya seperempat poin pada pertemuan kebijakan The Fed bulan depan, sedikit turun dari 84,7% di sesi sebelumnya, menurut alat FedWatch dari CME, tetapi jauh di atas ekspektasi 61,9% sebulan yang lalu.
Emas mempertahankan suasana bullish dalam jangka panjang
Harga Emas diperdagangkan di wilayah positif pada hari ini. Menurut grafik harian, prospek positif logam mulia ini tetap utuh karena harga bertahan di atas indikator kunci Exponential Moving Average (EMA) 100-hari. Momentum naik didukung oleh Relative Strength Index (RSI) 14-hari, yang berada di atas garis tengah di dekat 55,0. Ini menunjukkan momentum bullish dalam jangka pendek.
Di sisi positif, batas atas kunci untuk Emas muncul di zona $3.400-3.410, yang mewakili level psikologis, batas atas Bollinger Band, dan tertinggi 8 Agustus. Kenaikan yang lebih lanjut dapat membuka jalan menuju $3.439, tertinggi 23 Juli. Level resistance berikutnya terlihat di $3.500, angka bulat, dan tertinggi 22 April.
Dalam skenario bearish, level support awal untuk logam kuning ini terletak di $3.325, terendah 21 Agustus. Pelanggaran level ini dapat menyebabkan penurunan ke $3.285, batas bawah Bollinger Band. Level pertentangan penting yang perlu diperhatikan adalah $3.270, EMA 100-hari.
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.