- Perak naik 2,50% pada hari Rabu, melonjak ke sekitar $48,25 di tengah sentimen risiko yang lebih lemah.
- Permintaan yang diperbarui pada logam mulia menyusul kembalinya Emas di atas $4000 menjelang keputusan kebijakan The Fed.
- Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian yang berkepanjangan seputar kebijakan fiskal AS terus mendukung aset-aset safe-haven.
Perak (XAG/USD) maju pada hari Rabu, naik 2,50% untuk hari ini dan diperdagangkan d sekitar $48,25 per ons pada saat berita ini ditulis. Logam abu-abu ini mendapat keuntungan dari pembaruan selera pada aset-aset safe-haven karena para investor tetap berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed), sementara ketegangan geopolitik dan ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat (AS) mempertahankan latar belakang yang menguntungkan bagi logam mulia.
Pemulihan dalam Perak mengikuti kenaikan Emas (XAU/USD) kembali di atas level simbolis $4000, didukung oleh ekspektasi terhadap sikap dovish The Fed. Para pelaku pasar sebagian besar memprakirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada hari Rabu, dengan pemotongan lain kemungkinan terjadi pada bulan Desember. Prospek suku bunga yang lebih rendah membebani Dolar AS (USD) dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS, meningkatkan daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas dan Perak.
Sementara itu, tanda-tanda kemajuan dalam diskusi perdagangan AS-Tiongkok telah secara temporer meredakan ketakutan akan eskalasi ketegangan perdagangan global, tetapi hambatan-hambatan politik dan fiskal di Washington terus mendorong permintaan aset-aset defensif. Penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan, yang kini memasuki minggu keempat, menimbulkan kekhawatiran terhadap penundaan rilis data ekonomi, termasuk laporan Nonfarm Payrolls (NFP), yang penting untuk menilai kekuatan ekonomi AS.
Selain itu, sanksi baru AS terhadap perusahaan-perusahaan energi besar Rusia dan pembatalan pertemuan yang sebelumnya direncanakan antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, berkontribusi pada sentimen geopolitik yang rapuh, semakin mempertahankan permintaan safe-haven.
Pertanyaan Umum Seputar Perak
Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.
Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.
Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.
Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.