- Harga Emas diperdagangkan sideways di sekitar $4.250 saat para investor mencari petunjuk baru mengenai prospek perdagangan AS-Tiongkok.
- Presiden AS Trump menyatakan keyakinan dalam mencapai konsensus dengan pemimpin Tiongkok Xi.
- The Fed hampir dipastikan akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan bulan Oktober.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan dalam kisaran ketat di sekitar $4.250,00 selama sesi perdagangan Eropa pada hari Senin. Logam mulia ini stabil setelah pergerakan korektif pada hari Jumat, yang mendorongnya turun dari level tertinggi sepanjang masa di $4.380 ke dekat $4.200.
Emas menghadapi tekanan jual yang intens pada hari Jumat setelah komentar dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menandakan bahwa tarif tambahan 100% yang diumumkan oleh Washington terhadap impor dari Tiongkok tidak akan bertahan lama.
Skenario meredanya ketegangan perdagangan global mengurangi daya tarik aset-aset safe-haven, seperti Emas.
"Tarif tinggi tidak berkelanjutan meskipun bisa bertahan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox Business selama akhir pekan. Trump menyatakan optimisme bahwa ia dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuan yang dijadwalkan akhir bulan ini di bulan Oktober.
Secara umum, prospek harga Emas optimis karena para trader tetap sangat percaya diri bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan akhir bulan ini. Menurut alat CME FedWatch, para trader hampir yakin bahwa The Fed akan mengurangi suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,75%-4,00% dalam pertemuan kebijakan bulan Oktober.
Menjelang pertemuan kebijakan The Fed, para investor akan memperhatikan data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan September, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Suku bunga yang lebih rendah oleh The Fed memberikan keuntungan bagi aset-aset yang tidak berimbal hasil, seperti Emas.
Analisis teknis Emas
Harga Emas mengoreksi dari level tertinggi sepanjang masa di dekat $4.380 yang dicatat pada hari Jumat. Tren keseluruhan harga Emas tetap bullish karena Exponential Moving Average (EMA) 20-hari miring ke atas di sekitar $4.011,89. Garis tren yang miring ke atas dari terendah 22 Agustus di sekitar $3.321,50 akan berfungsi sebagai support kunci bagi harga Emas.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap di atas 60,00 untuk periode yang lama, menunjukkan momentum bullish yang kuat.
Di sisi atas, harga Emas akan berjuang untuk memperpanjang kenaikannya di atas level tertinggi sepanjang masa yang baru di $4.380. Melihat ke bawah, level psikologis $4.000 akan berfungsi sebagai support kunci.
Grafik harian Emas
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.