- Harga Emas memantul kembali ke dekat $4.020 setelah tiga hari mengalami penurunan.
- The Fed hampir dipastikan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bp menjadi 3,75%-4,00%.
- Para investor menunggu pertemuan antara Presiden AS Trump dan pemimpin China Xi.
Harga Emas (XAU/USD) menghentikan penurunan tiga harinya, diperdagangkan 1,70% lebih tinggi ke dekat $4.020 selama sesi perdagangan Eropa pada hari Rabu. Logam mulia ini memantul kembali menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) pada pukul 18:00 GMT.
Menurut alat CME FedWatch, para pedagang telah memperhitungkan pengurangan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh The Fed yang akan mendorong suku bunga Federal Fund ke 3,75%-4,00%.
Penurunan suku bunga oleh The Fed memberikan sinyal positif bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas.
Sementara itu, Dolar AS (USD) juga diperdagangkan lebih tinggi menjelang kebijakan The Fed, dengan Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan 0,15% lebih tinggi di sekitar 99,00. Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik ke dekat 4,00%.
Dalam pengumuman kebijakan moneter The Fed, para investor juga akan mencari petunjuk tentang apakah bank sentral Amerika Serikat (AS) akan memangkas suku bunga lagi pada bulan Desember. Para pelaku pasar juga akan mencari petunjuk tentang status terkini pasar tenaga kerja di tengah tidak adanya rilis data ekonomi AS akibat penutupan federal.
Pemicu berikutnya untuk harga Emas akan menjadi pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping di Korea Selatan pada hari Kamis. Kedua pemimpin diharapkan menandatangani kesepakatan perdagangan dan membahas berbagai isu seperti berbagi teknologi, ekspor tanah jarang ke Washington, dan tarif.
Skema perbaikan hubungan perdagangan antara kedua kekuatan ini akan mengurangi daya tarik aset-aset safe haven, seperti Emas.
Analisis teknis Emas
Harga Emas memantul kembali pada hari Rabu setelah menarik tawaran beli di dekat level terendah tiga minggu di $3.886,60 yang dicatat pada hari Selasa. Namun, harga Emas kesulitan untuk memperpanjang kenaikan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di sekitar $4.035,60.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di dalam rentang 40,00-60,00, menunjukkan tren sideways dalam jangka pendek.
Di sisi atas, harga Emas akan mengunjungi kembali level tertinggi sepanjang masa di $4.380 jika berhasil memperpanjang pergerakan pemulihannya di atas level tertinggi 22 Oktober di $4.161,40. Melihat ke bawah, harga Emas bisa turun menuju level terendah 25 September di $3.722,07 jika menembus di bawah level terendah 28 Oktober di $3.886,60.
Grafik harian Emas
-1761734759220-1761734759226.png)
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.