- Harga Perak naik lebih lanjut mendekati $52,00 seiring ekspektasi dovish The Fed menjaga imbal hasil AS tetap tertekan.
- Pejabat The Fed Williams melihat perlunya penyesuaian kebijakan moneter lebih lanjut.
- Penasihat ekonomi Gedung Putih Hassett muncul sebagai kandidat terdepan untuk kursi ketua The Fed berikutnya.
Harga Perak (XAG/USD) memperpanjang pemulihan tiga harinya mendekati $52,00 selama sesi perdagangan Asia pada hari Rabu. Logam putih ini menguat seiring imbal hasil aset yang memberikan bunga tetap tertekan karena meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat menurunkan suku bunga lagi tahun ini.
Pada saat penulisan, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun diperdagangkan datar di sekitar 4,00%, tetapi telah turun 3,4% dalam seminggu.
Imbal hasil yang lebih rendah pada aset yang memberikan bunga baik untuk aset non-yielding, seperti Perak.
Menurut alat FedWatch CME, probabilitas The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,50%-3,75% pada pertemuan bulan Desember telah meningkat menjadi 85,3% dari 50,1% yang terlihat seminggu yang lalu.
Ekspektasi dovish The Fed dipicu oleh komentar dari Presiden New York John Williams pada hari Jumat, yang mendukung perlunya melonggarkan kondisi moneter lebih lanjut. “Saya melihat kebijakan moneter sebagai sedikit restriktif, meskipun agak kurang dibandingkan sebelum tindakan terbaru kami, menambahkan bahwa ada ruang untuk penyesuaian lebih lanjut dalam waktu dekat,” kata Williams, dilaporkan CNBC.
Sementara itu, berita dari Bloomberg menyatakan bahwa Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hasset telah muncul sebagai kandidat terdepan pengganti Ketua The Fed Jerome Powell. Masuknya satu kandidat lagi dari Presiden AS Donald Trump, setelah Gubernur Stephen Miran, ke dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dapat meningkatkan peluang siklus ekspansi moneter yang lebih cepat, mengingat Trump telah mengkritik bank sentral, terutama Powell dari The Fed, karena mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi.
Analisis teknis Perak
Pada grafik harian, XAG/USD diperdagangkan di $51,94. Rata-rata bergerak eksponensial 20-hari naik dan harga bertahan di atasnya, memperkuat bias naik dan meningkatkan kualitas tren. RSI di 59,15 tetap di atas garis tengah netral, mengonfirmasi momentum positif tanpa tekanan jenuh beli. Support awal sejajar dengan EMA 20-hari di $50,40, menunjukkan bahwa penurunan dapat tetap terjaga.
Rata-rata yang meningkat terus mendukung pergerakan ini, dan penutupan yang berkelanjutan di atasnya akan menjaga jalur yang paling mungkin ke arah atas. Jika RSI mereda menuju 50, momentum akan mendingin dan pasar dapat beralih ke konsolidasi, dengan pullback yang diharapkan stabil di sekitar rata-rata bergerak.
Melihat ke bawah, level tertinggi 23 September di $44,47 akan tetap menjadi support kunci. Di sisi atas, level tertinggi sepanjang masa di $54,50 mungkin berfungsi sebagai penghalang kunci.
(Analisis teknis dari cerita ini ditulis dengan bantuan alat AI)
Grafik Harian Perak

Pertanyaan Umum Seputar Perak
Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.
Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.
Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.
Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.