USD/JPY Berusaha Keras Tentukan Arah yang Kuat, tetap Terbatas dalam Kisaran di Bawah Level 123,00

  • USD/JPY menarik beberapa aksi beli saat turun pada hari Selasa, meskipun kenaikan tersebut tidak memiliki tindak lanjut.
  • Diferensial imbal hasil obligasi AS-Jepang yang melebar terus bertindak sebagai pendorong bagi pasangan mata uang ini.
  • Krisis Ukraina memperluas dukungan ke safe-haven JPY dan membatasi kenaikan yang berarti.

Pasangan USD/JPY melanjutkan pergerakan harga konsolidasi sideways dan tetap terbatas dalam kisaran di sekitar wilayah 122,80 sepanjang awal sesi Amerika Utara.

Setelah penurunan intraday ke area 122,35, pasangan USD/JPY menarik beberapa aksi beli pada hari Selasa, meskipun berusaha keras untuk memanfaatkan pergerakan tersebut atau berhasil menembus angka bulat 123,00. Melebarnya imbal hasil obligasi pemerintah AS-Jepang ternyata menjadi faktor kunci yang bertindak sebagai pendorong bagi harga spot ini. Dengan demikian, ketidakpastian atas Ukraina mendorong beberapa aliran safe haven menuju yen Jepang dan membatasi kenaikan yang berarti untuk mata uang utama tersebut.

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menegaskan kembali bahwa bank sentral akan menawarkan untuk membeli JGB 10 tahun dalam jumlah tidak terbatas jika kenaikan suku bunga jangka panjang berlangsung cepat. Sebaliknya, ekspektasi bahwa The Fed akan memperketat kebijakan moneternya lebih cepat tetap mendukung peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Ini, pada tingkat yang lebih besar, membantu mengimbangi nada yang lebih lemah di sekitar dolar AS dan terus memberikan dukungan kepada pasangan USD/JPY.

Namun, sisi positifnya tetap terbatas di tengah memudarnya harapan diplomasi di Ukraina. Para investor tetap khawatir terhadap prospek sanksi lebih Barat terhadap Rusia atas dugaan kejahatan perang di Ukraina. Ini terbukti dari sentimen hati-hati yang umum di sekitar pasar ekuitas, yang menguntungkan aset-aset safe-haven tradisional, termasuk JPY. Para investor juga tampak enggan untuk memasang taruhan agresif menjelang risalah rapat FOMC, yang akan dirilis pada hari Rabu.

Patut diingat bahwa pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 100 bp selama dua pertemuan berikutnya untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, risalah rapat akan dilihat untuk petunjuk baru terkait prospek kebijakan The Fed, yang akan mempengaruhi dinamika harga USD jangka pendek dan memberikan dorongan arah baru bagi pasangan USD/JPY. Sementara itu, perkembangan seputar kisah Rusia-Ukraina akan memungkinkan para pedagang untuk mengambil beberapa peluang jangka pendek.

 

forex