AUD/USD Terus Naik Setelah PCE Inti AS Mengalahkan Estimasi, Naik untuk Hari Kelima Berturut-turut

  • AUD/USD melanjutkan rally setelah PCE inti AS mengalahkan estimasi.
  • Kurangnya reaksi mungkin disebabkan oleh Dolar AS yang sudah memperhitungkan data inflasi PDB pada hari Kamis.
  • Data inflasi tingkat pabrik Australia yang lebih tinggi semalam menambah pendorong bagi AUD/USD.

AUD/USD diperdagangkan di 0,6540an saat pasangan mata uang ini terus rally setelah rilis data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) inti AS untuk bulan Maret. Meskipun data menunjukkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan, Dolar AS (USD) menunjukkan sedikit reaksi pada sebagian besar pasangan mata uang, termasuk AUD/USD, yang sepertinya akan mencatat kenaikan harian kelima berturut-turut dengan asumsi terwujudnya penutupan bullish pada hari Jumat.

PCE inti AS di 2,8% YoY di Maret – lebih tinggi dari prakiraan 2,6% dan 2,8% sebelumnya, sementara PCE umum naik 2,7%, juga lebih tinggi dari prakiraan 2,6% dan 2,5% sebelumnya. Pada basis bulanan, data PCE sesuai dengan ekspektasi.

Kurangnya reaksi Dolar AS dapat disebabkan oleh data inflasi PDB kuartal pertama yang sudah diperhitungkan pada hari Kamis, yang mendahului data PCE inti yang bersifat inflasi.

Meskipun laju pertumbuhan PDB AS melambat di kuartal pertama, komponen Indeks Harga PDB, yang mengukur inflasi barang, naik jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sebagai hasil dari data tersebut, Dolar AS menguat di sebagian besar pasangan mata uang dan AUD/USD memangkas kenaikan sebelumnya, jatuh ke terendah 0,6486 setelah rilis data.

Namun, data inflasi harga pabrik Australia yang dirilis semalam memberikan dorongan baru untuk pasangan mata uang ini, setelah menunjukkan kenaikan 4,3% YoY di kuartal pertama dari 4,1% di kuartal sebelumnya. Data Indeks Harga Produsen (IHP) menambah bukti lebih lanjut tekanan harga dalam perekonomian Australia setelah data IHK kuartal pertama mengalahkan ekspektasi pada hari Kamis sehingga memberikan dorongan pada AUD/USD.

Inflasi yang persisten berarti Reserve Bank of Australia (RBA) dipandang sebagai bank G10 terakhir yang berpeluang menurunkan suku bunga, dan beberapa analis kini menunda seruan penurunan suku bunga RBA ke Februari 2025. Ekspektasi bahwa suku bunga Australia akan turun lebih lambat dibandingkan di negara-negara lain mendukung AUD karena suku bunga yang relatif lebih tinggi menarik arus masuk modal yang lebih besar.

forex