Emas Kembali Menguat di Atas $2.700 di Tengah Meningkatnya Ketegangan Rusia-Ukraina

.fxs-faq-module-wrapper{border:1px solid #dddedf;background:#fff;margin-bottom:32px;width:100%;float:left;font-family:Roboto,sans-serif}.fxs-faq-module-title{color:#1b1c23;font-size:16px;font-style:italic;font-weight:700;line-height:22.4px;text-transform:uppercase;background:#f3f3f8;padding:8px 16px;margin:0}.fxs-faq-module-container{padding:16px;width:100%;box-sizing:border-box;display:flex;flex-direction:column;gap:12px}.fxs-faq-module-section{padding-bottom:16px;border-bottom:1px solid #ececf1;margin-bottom:0}.fxs-faq-module-section:last-child{border:none;margin-bottom:0}.fxs-faq-module-container input[type=checkbox]{display:none}.fxs-faq-module-header{padding:4px 0;background-color:#fff;border:none;position:relative;cursor:pointer;margin:0}.fxs-faq-module-header label{display:block;cursor:pointer}.fxs-faq-module-header label span{display:block;width:calc(100% - 50px)}.fxs-faq-module-header label:after,.fxs-faq-module-header label:before{content:"";position:absolute;top:50%;right:16px;width:8px;height:2px;background-color:#49494f;transition:all .2s ease-in-out;transition-delay:0}.fxs-faq-module-header label:after{transform:rotate(45deg) translateX(-4px)}.fxs-faq-module-header label:before{transform:rotate(-45deg) translateX(4px)}.fxs-faq-module-header label:after,.fxs-faq-module-header label:before{transition:transform .3s ease-in-out}input[type=checkbox]:checked+.fxs-faq-module-section .fxs-faq-module-header label:after{transform:rotate(45deg) translateX(4px)}input[type=checkbox]:checked+.fxs-faq-module-section .fxs-faq-module-header label:before{transform:rotate(-45deg) translateX(-4px)}.fxs-faq-module-content{max-height:0;overflow:hidden;transition:all .3s ease-in-out;color:#49494f;font-weight:300;padding:0;font-size:14.72px;line-height:20px;margin:0}input[type=checkbox]:checked+.fxs-faq-module-section .fxs-faq-module-content{max-height:1000px;margin-top:8px}@media (min-width:680px){.fxs-faq-module-title{font-size:19.2px;line-height:27.2px}.fxs-faq-module-header{font-size:19.2px;line-height:25.92px}.fxs-faq-module-content{font-size:16px;line-height:21.6px}}

  • Emas menguat untuk hari kelima berturut-turut pada hari Jumat karena meningkatnya permintaan safe-haven akibat ancaman Rusia.
  • Tantangan bagi logam mulia ini mungkin datang dari pergeseran ekspektasi suku bunga AS dan kinerja Dolar AS yang kuat.
  • Secara teknikal, XAU/USD memperpanjang kenaikan, memenuhi janji pola candlestick bullish Three White Soldiers Jepang.

Emas (XAU/USD) menguat selama lima hari berturut-turut, menjadikannya menyapu bersih candlestick harian hijau untuk minggu ini. Logam mulia ini naik kembali di atas $2.700 selama sesi Eropa pada hari Jumat karena ketegangan Rusia-Ukraina yang memanas mendorong aliran safe haven baru ke Emas.

Meskipun demikian, kenaikan logam mulia ini mungkin akan dibatasi oleh Dolar AS (USD) yang lebih kuat, yang terus naik karena ekspektasi inflasi AS tinggi, antisipasi pemerintah Trump menerapkan kebijakan yang positif untuk Dolar pada bulan Januari, dan pasar tenaga kerja AS yang kuat.

Emas Naik saat Rusia Mengancam Inggris

Emas menguat didukung oleh meningkatnya arus safe haven setelah Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kelin, mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris kini menjadi target yang sah untuk serangan rudal Rusia setelah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow Inggris di wilayah Rusia.

Komentar tersebut menandai eskalasi dalam konflik dan muncul setelah Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua dalam serangan di kota Dnipro, Ukraina. Ini merupakan pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh Ukraina terhadap target-target Rusia di wilayah Kursk, dengan menggunakan rudal jarak jauh buatan Inggris. Ini menyusul keputusan Presiden AS Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) buatan AS untuk menyerang target-target di wilayah Rusia.

Emas Menghadapi Hambatan dari USD dan The Fed

Emas dapat menghadapi hambatan karena Dolar AS naik pada hari Jumat, mengingat logam mulia ini sebagian besar dihargakan dan diperdagangkan dalam USD, sehingga penguatan Greenback cenderung menurunkan harga Emas.

Pergerakan ini terjadi karena ekspektasi suku bunga AS terus melandai. Meskipun suku bunga sebelumnya diprakirakan akan turun secara dramatis hingga akhir tahun, prakiraan penurunan suku bunga kini lebih dangkal. Prospek suku bunga yang tetap relatif tinggi adalah negatif untuk Emas karena meningkatkan opportunity cost dari memegang logam mulia.

Perubahan ini terjadi setelah data Klaim Pengangguran Awal AS pada hari Kamis mengungkapkan bahwa 213.000 orang mengklaim tunjangan pengangguran di AS yang lebih rendah dari prakiraan pada pekan yang berakhir 15 November, dibandingkan dengan prakiraan 220.000.

Mengingat salah satu mandat kembar The Fed adalah mendorong lapangan kerja penuh, data ini mengindikasikan berkurangnya urgensi untuk menurunkan suku bunga untuk memacu penciptaan lapangan kerja.

Namun, data klaim tidak semuanya cerah, dengan Klaim Lanjutan pada pekan yang berakhir 8 November naik ke 1,908 juta, di atas prakiaran dan sebelumnya 1,870 juta.

Yang juga mengurangi permintaan Emas adalah persaingan dari Bitcoin (BTC), yang melonjak hingga di bawah $100.000.

Kenaikan arus masuk ke Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin pada bulan November - ETF memungkinkan investor untuk memiliki saham yang melacak harga BTC daripada memiliki aset itu sendiri - bertepatan dengan lonjakan arus keluar yang sama dari ETF Emas, menurut Bloomberg News. Ini mengindikasikan bahwa Emas menderita sebagai konsekuensi dari kinerja Bitcoin yang lebih baik.

Analisis Teknis: XAU/USD Bergerak Lebih Tinggi

Emas memperpanjang kenaikannya pada hari Jumat, memenuhi janji pola candlestick "Three White Soldiers" bullish Jepang (kotak hijau pada grafik di bawah) yang terbentuk saat bangkit dari terendah minggu lalu.

Grafik Harian XAU/USD

Kenaikan didukung oleh indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) (biru) yang melintas di atas garis sinyal merah pada basis intraday. Namun, untuk memberikan sinyal yang tepat, persilangan ini harus bertahan hingga penutupan hari itu.

Tren jangka pendek logam mulia ini adalah bullish, dan mengingat pepatah yang mengatakan bahwa "tren adalah teman Anda," peluangnya mendukung kelanjutan kenaikan. Emas telah menembus target pertama sisi atas di $2.686, tertinggi 26 September, dan saat ini bersiap untuk menemui resistance di level penting berikutnya di $2.710 swing high 8 November.

Penembusan di atas $2.710 akan menjadi tanda yang sangat bullish karena berpotensi mengukuhkan tren jangka menengah sebagai tren bullish. Ini berarti ketiga tren utama - jangka pendek, menengah, dan panjang - sedang naik, memberikan lampu hijau untuk kelanjutan kenaikan.

Namun, hingga level tersebut ditembus, logam mulia ini masih dapat dikatakan berada dalam tren menurun dalam jangka menengah, sehingga menjaga risiko penurunan tetap ada pada prospek.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Mengapa Orang Berinvestasi dalam Emas?

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Siapa yang Membeli Emas Paling Banyak?

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Bagaimana Emas Berkorelasi Dengan Aset-Aset Lainnya?

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga Emas Bergantung pada Apa?

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

 

comodity