Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Tetap di Bawah $30,00 karena Sentimen Pasar Membaik

  • Harga perak turun di tengah sentimen pasar yang risk-on, didorong oleh optimisme karena tim Trump yang akan datang mempertimbangkan kenaikan tarif secara bertahap.
  • Perak yang tidak berimbal hasil mengalami depresiasi karena data pasar tenaga kerja AS baru-baru ini memperkuat sikap kebijakan hawkish The Fed pada bulan Januari.
  • Permintaan industri untuk Perak bisa meningkat setelah langkah-langkah stimulus baru-baru ini dari Tiongkok.

Harga perak (XAG/USD) mundur dari kenaikan baru-baru ini di sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar $29,80 per barel selama jam perdagangan Asia pada hari Rabu. Harga Perak sebagai aset safe-haven menghadapi tantangan karena sentimen pasar yang risk-on menyusul laporan tentang tim ekonomi Presiden terpilih AS Donald Trump yang mempertimbangkan peningkatan tarif impor secara bertahap yang meningkatkan kepercayaan investor.

Bloomberg melaporkan pada hari Senin bahwa pemerintahan Trump yang akan datang sedang mengevaluasi pendekatan bertahap untuk menerapkan tarif, dengan tujuan mencegah kenaikan inflasi yang tajam sambil mengelola penyesuaian kebijakan perdagangan.

Perak yang tidak berimbal hasil menghadapi tantangan karena angka pasar tenaga kerja AS baru-baru ini untuk bulan Desember, yang diharapkan mendukung keputusan Federal Reserve (The Fed) AS untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini pada bulan Januari.

Selain itu, sentimen hawkish yang diperkuat seputar The Fed telah memicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Kenaikan imbal hasil meningkatkan Dolar AS ke level tertinggi baru-baru ini, membuat Perak lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing dan mengurangi permintaan Perak.

Namun, Greenback terkoreksi turun setelah data Indeks Harga Produsen (IHP) AS bulan Desember yang mengecewakan. Para pelaku pasar akan mengamati data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang akan dirilis pada hari Rabu.

Permintaan untuk Perak bisa meningkat setelah langkah-langkah stimulus baru-baru ini dari Tiongkok. Sebagai konsumen logam terbesar di dunia, setiap perbaikan dalam kondisi ekonomi Tiongkok dapat secara signifikan meningkatkan penggunaan industri Perak.

Gubernur People's Bank of Tiongkok (PBoC) Pan Gongsheng menyatakan pada hari Senin bahwa "alat suku bunga dan rasio cadangan wajib (RRR) akan digunakan untuk menjaga likuiditas yang cukup." Gongsheng menegaskan kembali rencana Tiongkok untuk meningkatkan defisit fiskal dan menekankan bahwa Tiongkok akan terus menjadi kekuatan pendorong bagi ekonomi global.

comodity