Pound Sterling Konsolidasi Terhadap USD Jelang Inflasi PCE Inti AS
- Pound Sterling diperdagangkan sideways terhadap Dolar AS di atas 1,2400 saat investor fokus pada data inflasi PCE AS untuk bulan Desember.
- Ancaman tarif Presiden Trump terhadap BRICS dan rekan-rekan Amerika Utaranya telah meningkatkan daya tarik safe-haven USD.
- Para investor memprakirakan BoE akan melanjutkan siklus penurunan suku bunga pada hari Kamis.
Pound Sterling (GBP) diperdagangkan dalam kisaran ketat sedikit di atas support utama 1,2400 terhadap Dolar AS (USD) di sesi Eropa hari Jumat. Pasangan mata uang GBP/USD stabil meskipun ada peningkatan permintaan safe-haven Dolar AS pada hari Kamis setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengulangi niatnya untuk memberlakukan tarif 25% pada Kanada dan Meksiko mulai hari Sabtu dan 100% pada BRICS jika mereka mencoba menggantikan Dolar AS dengan mata uang baru dalam perdagangan internasional.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan dekat tertinggi mingguan 108,20.
Di platform media sosialnya, TruthSocial, Trump mengatakan, "Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa, atau mereka akan menghadapi tarif 100%." Dia menambahkan bahwa tidak ada peluang "BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam perdagangan internasional" atau di mana pun, dan negara mana pun yang mencoba harus mengatakan, "Halo pada Tarif, dan selamat tinggal pada Amerika!"
Para pelaku pasar percaya bahwa tarif yang lebih tinggi dari Presiden Trump akan bersifat inflasioner bagi ekonomi AS, yang dapat memaksa Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga di level-level saat ini untuk waktu yang lebih lama. Pada hari Rabu, The Fed mengumumkan jeda dalam siklus pelonggaran kebijakan dan mempertahankan suku bunga pinjaman tidak berubah dalam kisaran 4,25%-4,50%.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa penyesuaian kebijakan moneter akan tepat ketika para pejabat bank sentral melihat "kemajuan nyata pada inflasi atau setidaknya beberapa pelemahan di pasar tenaga kerja."
Di sesi hari Jumat, para investor akan memperhatikan data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS untuk bulan Desember, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). Inflasi PCE inti, pengukur inflasi yang disukai The Fed, diprakirakan tumbuh pada laju yang lebih cepat di 0,2% pada basis bulanan dari 0,1% di bulan November, dengan angka tahunan tumbuh stabil 2,8%.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Turun Terhadap Rekan-Rekan Utama
- Pound Sterling berada di bawah tekanan terhadap rekan-rekan utamanya pada hari Jumat, dengan para investor fokus pada keputusan kebijakan moneter Bank of England (BoE) Kamis depan. Para pedagang yakin bahwa BoE akan melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan dan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,5%.
- Panduan kebijakan moneter BoE bisa bersifat dovish, karena indikator-indikator inflasi terbaru menunjukkan tanda-tanda perlambatan, meskipun pertumbuhan upah tetap meningkat.
- Para pelaku pasar keuangan memprakirakan tiga penurunan suku bunga dari BoE tahun ini di tengah permintaan tenaga kerja yang melemah dan keyakinan bisnis yang menurun. Ini disebabkan oleh kontribusi pemberi kerja yang lebih tinggi terhadap National Insurance (NI) yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves dalam anggaran Musim Gugur.
- Namun, Reeves berusaha meredakan ketidakpuasan di kalangan pemilik bisnis dengan mengadopsi langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan. Dalam pidatonya di Oxfordshire pada hari Rabu, Reeves berjanji akan mendukung perluasan Bandara Heathrow London dan menghapus regulasi yang "menghambat dan tidak dapat diprediksi" untuk meningkatkan produktivitas. Dia juga yakin dengan membangun hubungan perdagangan yang lebih baik dengan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Analisis Teknis: Pound Sterling Bertahan di Atas 1,2400
Pound Sterling telah mempertahankan support utama 1,2400 terhadap Dolar AS sejak hari Senin. Prospek jangka pendek pasangan matauang GBP/USD tetap kuat karena mempertahankan Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di sekitar 1,2400. Namun, EMA 50-hari di dekat 1,2510 tetap menjadi penghalang utama bagi para pembeli Sterling.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi di kisaran 20,00-40,00, mengindikasikan tren sideways.
Melihat ke bawah, terendah 13 Januari di 1,2100 dan terendah Oktober 2023 di 1,2050 akan bertindak sebagai zona support utama untuk pasangan mata uang ini. Di sisi atas, tertinggi 30 Desember di 1,2607 akan bertindak sebagai resistance utama.
pertanyaan umum terkait Poundsterling
Pound Sterling (GBP) adalah mata uang tertua di dunia (886 M) dan mata uang resmi Britania Raya. Pound Sterling merupakan unit keempat yang paling banyak diperdagangkan untuk valuta asing (Valas) di dunia, mencakup 12% dari semua transaksi, dengan rata-rata $630 miliar per hari, menurut data tahun 2022. Pasangan perdagangan utamanya adalah GBP/USD, juga dikenal sebagai ‘Cable’, yang mencakup 11% dari Valas, GBP/JPY, atau ‘Dragon’ sebagaimana dikenal oleh para pedagang (3%), dan EUR/GBP (2%). Pound Sterling diterbitkan oleh Bank of England (BoE).
Faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah telah mencapai tujuan utamanya yaitu "stabilitas harga" – tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai ini adalah penyesuaian suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga masyarakat dan bisnis lebih sulit mengakses kredit. Hal ini umumnya positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun terlalu rendah, itu merupakan tanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga guna mempermurah kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi nilai Pound Sterling. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, serta ketenagakerjaan semuanya dapat memengaruhi arah GBP. Ekonomi yang kuat baik untuk Sterling. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat GBP. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Pound Sterling kemungkinan akan jatuh
Rilis data penting lainnya untuk Pound Sterling adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi ekspor yang sangat diminati, mata uangnya akan diuntungkan murni dari permintaan tambahan yang diciptakan dari pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca negatif.
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko