Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pulih di Atas $2,800 saat USD Pangkas Sebagian Kenaikan
- Harga Emas pulih dengan kuat di atas $2.800 saat Dolar AS memangkas beberapa kenaikannya.
- Pemberlakuan tarif oleh Presiden AS Trump pada rekan-rekan Amerika Utara dan Tiongkok telah meningkatkan permintaan safe-haven.
- Pekan ini, para investor akan fokus pada data NFP AS untuk bulan Januari.
Harga Emas (XAU/USD) memulihkan penurunan dalam perdagangan harian dan berbalik positif di sesi Amerika Utara hari Senin. Logam mulia ini kembali mendekati tertinggi sepanjang masa di atas $2.800 saat Dolar AS (USD) memangkas beberapa kenaikannya
Sebelumnya pada hari ini, harga Emas merosot ke dekat $2.770 setelah dibuka sedikit lebih tinggi. Logam mulia ini menghadapi tekanan jual karena Dolar AS mengalami gap atas pada pembukaan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif 25% pada Kanada dan Meksiko dan 10% pada Tiongkok dan memulai perang dagang global. Dia juga mengulangi niatnya untuk memberlakukan tarif pada Zona Euro tetapi tidak memberikan banyak informasi.
Secara teknis, ketegangan geopolitik meningkatkan daya tarik aset-aset safe-haven seperti Emas. Namun, USD yang lebih tinggi telah membatasi kenaikan Emas.
Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, memangkas kenaikan setelah rally ke dekat 109,90 tetapi masih 0,6% lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.
Pekan ini, para investor akan mencermati data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada akhir minggu. Data NFP akan secara signifikan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap berapa lama Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,50%. Pendekatan The Fed yang mempertahankan sikap kebijakan moneter yang ketat membebani Emas.
Analisis Teknis Emas
Harga Emas diperdagangkan di sekitar tertinggi sepanjang masa di $2.817,30. Exponential Moving Average (EMA) 20-hari yang miring ke atas di dekat $2.735,70 mengindikasikan bahwa tren jangka pendek adalah bullish.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi dalam kisaran 60,00-80,00, mengindikasikan momentum bullish yang kuat.
Melihat ke atas, harga Emas bisa naik ke dekat $2.900. Sebaliknya, terendah 27 Januari di $2.730,50 akan bertindak sebagai support.
Grafik Harian Emas
pertanyaan umum seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko