EUR/USD Menembus di Bawah 1,0400 Karena Ketegangan Perdagangan AS-UE Kembali Muncul
- EUR/USD menghadapi tekanan jual di tengah meningkatnya penghindaran risiko setelah pembaruan ketegangan perdagangan AS-UE.
- Presiden AS Trump mengisyaratkan akan memberlakukan tarif "timbal balik" pada Uni Eropa (UE) paling cepat bulan April.
- PDB AS yang disetahunkan tumbuh sebesar 2,3% di Kuartal 4 2024, sesuai dengan ekspektasi pasar.
EUR/USD terus mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut, diperdagangkan di dekat 1,0390 selama sesi Asia pada hari Jumat. Pasangan mata uang ini melemah karena Euro yang sensitif terhadap risiko menghadapi tekanan jual di tengah meningkatnya penghindaran risiko setelah pembaruan ketegangan perdagangan AS-UE. Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan memberlakukan tarif "timbal balik" pada Uni Eropa (UE) paling cepat bulan April.
Selama konferensi pers pada hari Rabu, Trump mengumumkan bahwa tarif 25% pada "mobil dan barang lainnya" dari Zona Euro akan diterapkan "sangat segera." Sebagai tanggapan, juru bicara Komisi Eropa (EC) menyatakan, "UE akan bereaksi dengan tegas dan segera terhadap hambatan yang tidak dibenarkan terhadap perdagangan yang bebas dan adil."
Prospek perang tarif AS-UE menimbulkan ancaman signifikan bagi ekonomi Zona Euro yang sudah rapuh, yang terus berjuang dengan permintaan yang lemah. Ketidakpastian ini dapat semakin membebani Euro, menambah tekanan turun pada pasangan mata uang EUR/USD.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur USD terhadap sekeranjang enam mata uang utama, menguat setelah rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada hari Kamis. Pada saat berita ini ditulis, DXY berada di kisaran 107,50.
PDB AS yang disetahunkan meningkat sebesar 2,3% di kuartal keempat 2024, sejalan dengan estimasi awal dan ekspektasi pasar. Selain itu, pesanan baru untuk barang tahan lama bulan Januari melonjak 3,1%, melampaui prakiraan 2% dan pulih dari penurunan 2,2% di bulan Desember.
Pertanyaan Umum Seputar Euro
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).
Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.
Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.
Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko