Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Turun Saat Penjual Mengincar $32,00

  • Perak turun di bawah level terendah Jumat lalu, mengincar support di $31,22 (SMA 100 & 50-hari).
  • Penembusan di bawah $31,00 dapat mengekspos SMA 200-hari di $30,50.
  • RSI bergerak turun, menandakan melemahnya momentum bullish.

Harga Perak turun lebih dari 1,20% pada hari Senin meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dan Greenback mencatatkan kenaikan kecil. Pada saat berita ini ditulis, XAG/USD diperdagangkan di $32,08 setelah mencapai level tertinggi $32,66.

Prakiraan Harga XAG/USD: Prospek Teknis

Harga perak telah jatuh di bawah level terendah Jumat lalu di 32,11, dengan para penjual mengincar level $31,00. Jika XAG/USD menutup hari di bawah $32,00, perhatikan pengujian support kuat di pertemuan SMA 100 dan 50-hari di $31,22. Penembusan di bawah level tersebut akan mengekspos $31,00 per troy ons dan membuka jalan untuk menantang SMA 200-hari di $30,50.

Relative Strength Index (RSI) mengarah ke bawah untuk menunjukkan bahwa para pembeli telah kehilangan tenaga. Namun, RSI tetap di atas level netralnya, menunjukkan bahwa para penjual belum keluar dari masalah.

Oleh karena itu, jika XAG/USD naik melewati $32,50, resistance berikutnya adalah puncak 32,76 pada 6 Maret, diikuti oleh level $33,00. Para pembeli dapat menantang level $33,39 pada 14 Februari, sebelum $34,00 jika berhasil dilewati.

Grafik Harga XAG/USD – Harian

Perak FAQs

Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.

Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.

Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.

Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.

 

comodity