Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Naik Mendekati $32,50 karena Permintaan Safe-Haven

  • Harga Perak naik seiring dengan ketidakpastian yang terus berlanjut terkait kebijakan perdagangan AS yang meningkatkan permintaan safe-haven.
  • Dolar AS yang lebih lemah juga memberikan dukungan, membuat logam berdenominasi dolar ini lebih menarik bagi pembeli dari luar negeri.
  • Presiden Trump telah meminta penyelidikan terhadap potensi tarif pada semua impor mineral kritis.

Harga Perak (XAG/USD) perlahan naik setelah kerugian baru-baru ini, diperdagangkan sekitar $32,30 per troy ons selama sesi Asia pada hari Rabu. Kenaikan ini terjadi seiring dengan ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai kebijakan perdagangan AS yang terus memicu permintaan safe-haven untuk logam berharga ini.

Dolar AS (USD) yang lebih lemah juga mendukung harga Perak, membuat aset berdenominasi dolar ini lebih menarik bagi pembeli asing. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, diperdagangkan lebih rendah di dekat 99,80 pada saat berita ini ditulis. Perhatian pasar kini beralih ke data Penjualan Ritel AS yang akan datang untuk bulan Maret, yang dapat memberikan gambaran tentang dampak ketegangan tarif terhadap belanja konsumen.

Aliran safe-haven ke dalam Perak semakin diperkuat setelah Presiden AS Donald Trump meminta penyelidikan terhadap potensi tarif pada semua impor mineral kritis. Langkah ini menunjukkan sikap perdagangan yang lebih agresif dan meningkatkan risiko ketegangan dengan pemasok kunci, termasuk Tiongkok. Ini juga sebagian mengimbangi optimisme pasar yang dipicu oleh pengecualian baru-baru ini pada produk teknologi tertentu dan kemungkinan pengecualian untuk suku cadang mobil.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller berusaha menenangkan kekhawatiran pasar, mengatakan bahwa inflasi yang muncul akibat tarif kemungkinan akan bersifat sementara. Waller juga menegaskan kembali kesediaan The Fed untuk menurunkan suku bunga jika diperlukan, menandakan komitmen bank sentral untuk mendukung pertumbuhan. Para investor kini menunggu laporan penjualan ritel AS dan pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell di kemudian hari untuk arahan lebih lanjut mengenai prospek ekonomi dan kebijakan moneter.

Perak FAQs

Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.

Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.

Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.

Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.

comodity