Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Meluncur di Bawah $33,50 karena Meredanya Kekhawatiran Perdagangan AS-Tiongkok
- Harga Perak turun seiring laporan yang menunjukkan Tiongkok mungkin akan mengurangi tarif pada beberapa impor AS.
- Beijing dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan tarif 125% pada barang-barang Amerika tertentu.
- Perak mungkin rebound jika pemerintahan Trump bergerak untuk mengurangi tarif pada impor Tiongkok.
Harga Perak (XAG/USD) sedikit turun setelah dua hari mengalami kenaikan, diperdagangkan sekitar $33,40 per troy ons selama perdagangan sesi Eropa pada hari Jumat. Daya tarik safe-haven logam ini melemah seiring laporan yang muncul menunjukkan Tiongkok mungkin akan mengangkat tarif pada beberapa impor AS.
Menurut Bloomberg, Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan tarif 125% pada barang-barang Amerika tertentu, termasuk peralatan medis, etana, dan sewa pesawat. Sumber-sumber menunjukkan bahwa pejabat Tiongkok secara khusus fokus pada penghapusan tarif untuk sewa pesawat. Namun, baik Kementerian Keuangan Tiongkok maupun Administrasi Umum Bea Cukai belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Dolar AS (USD) mendapatkan momentum di tengah optimisme seputar negosiasi perdagangan, menjadikan Perak yang berdenominasi dolar kurang menarik bagi para pedagang dengan mata uang asing. Reuters melaporkan kemajuan awal dalam perundingan perdagangan AS dengan sekutu-sekutu kunci Asia seperti Korea Selatan dan Jepang, yang semakin mendukung Greenback.
Meski mengalami penurunan baru-baru ini, harga Perak bisa pulih jika AS, di bawah pemerintahan Trump, memilih untuk menurunkan tarif pada barang-barang Tiongkok, tergantung pada kemajuan negosiasi yang mungkin terjadi. Tiongkok telah menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam dialog. Karena perak adalah komponen penting dalam industri seperti elektronik, energi surya, dan manufaktur otomotif, setiap perbaikan dalam hubungan perdagangan AS-Tiongkok dapat meningkatkan permintaan untuk logam ini.
Michael Hart, Presiden Kamar Dagang Amerika di Tiongkok, menyambut baik berita bahwa kedua negara sedang meninjau tarif. Hart mencatat bahwa meskipun diskusi mengenai daftar pengecualian untuk kategori produk tertentu sedang berlangsung, belum ada kebijakan resmi yang dirilis. Baik Kementerian Perdagangan Tiongkok maupun Departemen Perdagangan AS saat ini sedang mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan.
Perak FAQs
Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.
Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.
Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.
Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko