USD/JPY Melemah saat Data AS yang Lemah dan Nada Dovish The Fed Meningkatkan Permintaan Yen
- USD/JPY turun di bawah 146,10 seiring aliran risk-off dan menyempitnya spread imbal hasil mendukung kekuatan Yen.
- Nada dovish Ketua Fed Powell dan data AS yang lemah memicu ekspektasi pelonggaran kebijakan lebih awal.
- PDB Q1 Jepang menjadi fokus; angka yang lebih kuat dapat memperkuat tekanan penurunan pada USD/JPY.
Yen Jepang (JPY) menguat terhadap Dolar AS (USD) dalam sesi AS pada hari Kamis, dengan USD/JPY melanjutkan trajektori penurunannya di tengah tekanan yang berkelanjutan pada Greenback.
Penurunan ini mencerminkan konfluensi faktor bearish untuk Dolar AS, termasuk data ekonomi AS yang lebih lemah dari yang diharapkan, pesan dovish dari Federal Reserve (Fed), penurunan imbal hasil Treasury AS, dan pergeseran yang lebih luas menuju aset safe-haven seperti Yen.
Pada saat berita ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan sekitar 145,75, mewakili penurunan 0,68% dari penutupan sesi sebelumnya. Pergerakan ini menekankan kewaspadaan investor yang meningkat dan nada risk-off yang berlaku, seiring pasar semakin memperhitungkan prospek perlambatan outlook ekonomi AS.
Isyarat pivot Fed, data AS yang lemah membebani Dolar AS saat keuntungan imbal hasil menyempit
Rilis data pada hari Kamis dari Amerika Serikat menggambarkan gambaran melemahnya momentum. Penjualan Ritel untuk bulan April hanya naik 0,1%, mengalahkan ekspektasi pasar tetapi tidak memenuhi pembacaan bulan sebelumnya sebesar 1,5%, menunjukkan bahwa konsumen mulai menarik diri. Sementara itu, Indeks Harga Produsen turun 0,5% secara bulanan, menandakan moderasi lebih lanjut dalam inflasi di tingkat grosir. Secara keseluruhan, angka-angka ini mengangkat bendera merah tentang permintaan yang mendasari dan mendukung pandangan bahwa tekanan inflasi memudar lebih cepat dari yang diperkirakan.
Latar belakang ini telah mendorong pasar untuk menilai kembali lintasan kebijakan Federal Reserve. Saat berbicara kepada pasar dalam pidato yang sangat dinantikan, Ketua Fed Jerome Powell mengakui bahwa inflasi "berkembang lebih menguntungkan" dan menekankan fleksibilitas bank sentral untuk merespons jika data yang masuk terus melemah.
Nada ini menandai pergeseran yang signifikan dari komunikasi Fed sebelumnya, yang sebagian besar menekankan kesabaran dan kehati-hatian. Para trader menafsirkan pernyataan Powell sebagai landasan untuk potensi pemotongan suku bunga, menarik imbal hasil AS lebih rendah dan semakin membebani Dolar AS.
Fokus beralih ke PDB Jepang saat pasar mengukur risiko kebijakan BoJ
Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun menjadi 4,45%, mencerminkan ekspektasi yang berkurang untuk pengetatan tambahan dan memperkuat tekanan pada USD/JPY.
Dengan perbedaan imbal hasil antara Dolar AS dan Yen menyempit, insentif untuk memegang aset berdenominasi USD telah melemah. Sebagai gantinya, Yen mendapatkan kekuatan saat investor beralih ke posisi yang lebih aman.
Pergeseran dalam lanskap makro ini telah memicu perubahan yang jelas dalam posisi pasar, dengan momentum kini mendukung penurunan lebih lanjut pada pasangan ini. Volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat, terutama saat investor menunggu data ekonomi Jepang yang kunci yang dapat mempengaruhi langkah berikutnya pasangan ini.
Perhatian kini beralih ke rilis awal Produk Domestik Bruto (PDB) Q1 Jepang, yang dijadwalkan pada hari Kamis pukul 23:50 GMT. Prakiraan menunjukkan kontraksi QoQ sebesar 0,1%. Pembacaan yang lebih lemah dari yang diharapkan dapat meredakan beberapa kenaikan Yen baru-baru ini dengan memperkuat sikap hati-hati Bank of Japan. Di sisi lain, angka yang lebih kuat dapat memvalidasi pergeseran sentimen baru-baru ini dan membuka pintu untuk penurunan lebih lanjut pada USD/JPY.
Indikator Ekonomi
Produk Domestik Bruto (Krtl/Krtl)
Produk Domestik Bruto (PDB), yang dirilis oleh Kantor Kabinet Jepang setiap triwulan, adalah ukuran nilai total semua barang dan jasa yang diproduksi di Jepang selama periode tertentu. PDB dianggap sebagai ukuran utama aktivitas ekonomi Jepang. Pembacaan QoQ membandingkan aktivitas ekonomi pada triwulan acuan dengan triwulan sebelumnya. Secara umum, pembacaan yang tinggi dianggap sebagai bullish bagi Yen Jepang (JPY), sedangkan pembacaan yang rendah dianggap bearish.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Kam Mei 15, 2025 23.50 (Pendahuluan)
Frekuensi: Kuartalan
Konsensus: -0.1%
Sebelumnya: 0.6%
Sumber: Japanese Cabinet Office
Artikel Lainnya
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko