Wakil Perdana Menteri Tiongkok He: Sikap Tiongkok terhadap isu perdagangan dengan AS adalah jelas dan konsisten

Setelah perundingan perdagangan AS-Tiongkok di London, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng mengatakan pada hari Rabu bahwa "posisi Tiongkok mengenai isu perdagangan dengan AS adalah jelas dan konsisten."

Kutipan tambahan

Tiongkok tidak ingin berperang tetapi tidak takut untuk berperang.

Kedua belah pihak harus meningkatkan konsensus.

Keduanya harus memperkuat kerja sama.

Kedua belah pihak harus bersama-sama menjaga hasil yang diperoleh dengan susah payah dari dialog.

Keduanya harus menjaga komunikasi.

Harus mendorong hubungan perdagangan dan ekonomi Tiongkok-AS yang stabil dan jangka panjang.

Reaksi pasar

Proksi Tiongkok, Dolar Australia (AUD) tidak terinspirasi oleh komentar-komentar ini, dengan AUD/USD turun 0,17% hari ini di 0,6511 pada saat berita ini ditulis.

PERANG DAGANG AS-TIONGKOK FAQs

Secara umum, perang dagang adalah konflik ekonomi antara dua negara atau lebih akibat proteksionisme yang ekstrem di satu sisi. Ini mengimplikasikan penciptaan hambatan perdagangan, seperti tarif, yang mengakibatkan hambatan balasan, meningkatnya biaya impor, dan dengan demikian biaya hidup.

Konflik ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dimulai pada awal 2018, ketika Presiden Donald Trump menetapkan hambatan perdagangan terhadap Tiongkok, mengklaim praktik komersial yang tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual dari raksasa Asia tersebut. Tiongkok mengambil tindakan balasan, memberlakukan tarif pada berbagai barang AS, seperti mobil dan kedelai. Ketegangan meningkat hingga kedua negara menandatangani kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok Fase Satu pada Januari 2020. Perjanjian tersebut mengharuskan reformasi struktural dan perubahan lain pada rezim ekonomi dan perdagangan Tiongkok serta berpura-pura mengembalikan stabilitas dan kepercayaan antara kedua negara. Pandemi Coronavirus mengalihkan fokus dari konflik tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa Presiden Joe Biden, yang menjabat setelah Trump, mempertahankan tarif yang ada dan bahkan menambahkan beberapa pungutan lainnya.

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih sebagai Presiden AS ke-47 telah memicu gelombang ketegangan baru antara kedua negara. Selama kampanye pemilu 2024, Trump berjanji untuk memberlakukan tarif 60% terhadap Tiongkok begitu ia kembali menjabat, yang ia lakukan pada tanggal 20 Januari 2025. Perang dagang AS-Tiongkok dimaksudkan untuk dilanjutkan dari titik terakhir, dengan kebijakan balas-membalas yang mempengaruhi lanskap ekonomi global di tengah gangguan dalam rantai pasokan global, yang mengakibatkan pengurangan belanja, terutama investasi, dan secara langsung berdampak pada inflasi Indeks Harga Konsumen.

forex