Prakiraan Harga EUR/GBP: Euro Telah Kehilangan Momentum dan Kemungkinan Akan Menguji Ulang 0,8600
- Kekhawatiran tarif berdampak lebih buruk pada Euro dibandingkan Pound.
- GBP telah lebih kuat sejak Kanselir Inggris Reeves dikonfirmasi dalam perannya.
- EUR/GBP melayang tepat di atas area support yang signifikan di 0,8600.
Pound berkinerja lebih baik daripada Euro di pasar yang menghindari risiko, karena para investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang ukuran tarif AS dan tanggal penerapannya. Euro diperdagangkan lebih rendah, mendekati area support yang signifikan di 0,8600.
Laporan Produksi Industri Jerman yang kuat, menunjukkan pertumbuhan yang tidak terduga dalam output pabrik, gagal menggembirakan investor lebih awal pada hari Senin, dan mata uang umum memperpanjang kerugian setelah kontraksi yang diperkirakan secara luas dalam konsumsi ritel Zona Euro.
Sementara itu, Pound telah mendapatkan sedikit kekuatan sejak Kanselir Inggris Rachel Reeves dikonfirmasi dalam perannya, meskipun kekhawatiran pasar tentang defisit fiskal Inggris tetap membayangi, dan kemungkinan akan membebani pemulihan signifikan Pound.
Analisis Teknis: EUR/GBP menunjukkan tanda-tanda puncak

Euro terbatasi di 0,8665 minggu lalu, dan lower high hari ini di 0,8645 menunjukkan bahwa siklus bullish mungkin akan segera berakhir. Pasangan mata uang ini, bagaimanapun, harus menembus di bawah low 3 dan 4 Juli, di area 0,8600, untuk mengkonfirmasi koreksi.
Depresiasi lebih lanjut di bawah level yang disebutkan akan mendorong RSI 4-Jam di bawah level 50, menyoroti penyelesaian siklus bullish 5-Gelombang (Elliott Wave).
Level support berikutnya adalah 38,2% Fibonacci retracement dari rally bulan Juni, di 0,8550, sebelum low 25 dan 27 Juni, di 0,8515, yang bertepatan dengan 0,5= Fibonacci retracement dari siklus yang disebutkan.
Di sisi atas, reaksi bullish di atas high 2 Juli, di 0,8670 membatalkan pandangan ini dan mengalihkan fokus ke tertinggi tahun berjalan, di 0,8740.
Pertanyaan Umum Seputar Euro
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).
Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.
Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.
Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.
Artikel Lainnya
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko
Buat Akun Demo
Belajar trading tanpa biaya maupun resiko