- Harga Emas menyegarkan rekor tertinggi baru di dekat $4.050 di tengah krisis politik Prancis.
- Presiden AS Trump memperingatkan tentang penghapusan program pemerintah dan pemutusan hubungan kerja di tengah penutupan.
- Para investor menunggu risalah FOMC untuk petunjuk baru mengenai prospek kebijakan moneter.
Harga Emas (XAU/USD) melanjutkan rally-nya ke dekat $4.050,00 selama sesi perdagangan Eropa pada hari Rabu. Logam mulia ini terus bergerak lebih tinggi seiring dengan memburuknya krisis politik di Prancis dan penutupan pemerintah AS yang telah meningkatkan permintaan terhadap aset-aset safe-haven, seperti Emas.
Krisis politik Prancis dipicu setelah Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengumumkan pengunduran diri mendadak setelah menunjuk kabinet baru.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengancam pada hari Selasa bahwa Gedung Putih akan memotong program pengeluaran saat pemerintah memasuki minggu kedua penutupan. Trump juga menyatakan bahwa ia akan memberikan rincian tentang pemutusan hubungan kerja di lembaga federal dalam empat atau lima hari ke depan.
Kelemahan Euro (EUR) akibat krisis politik Prancis juga telah meningkatkan permintaan safe-haven terhadap Dolar AS (USD). Selama sesi Eropa, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak ke dekat 99,00, level tertinggi yang terlihat dalam dua bulan.
Dari segi teknis, Dolar AS yang lebih kuat menjadikan harga Emas sebagai taruhan yang mahal bagi para investor.
Alasan lain di balik kekuatan harga Emas adalah ekspektasi yang kuat bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini. Menurut alat CME FedWatch, para pedagang melihat peluang 82% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) di masing-masing dari dua pertemuan kebijakan yang tersisa tahun ini.
Untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter, para investor menunggu risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari pertemuan kebijakan September, yang akan diterbitkan pada pukul 18:00 GMT.
Analisis teknis Emas
Harga Emas tetap berada di wilayah yang belum dipetakan selama lebih dari sebulan. Tren jangka pendek harga Emas tetap bullish seiring dengan Exponential Moving Average (EMA) 20-hari yang miring ke atas di sekitar $3.800. Garis tren yang miring ke atas dari terendah 22 Agustus di sekitar $3.321,50 akan bertindak sebagai support kunci untuk harga Emas.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap di atas 60,00 dalam jangka waktu yang lama, menunjukkan momentum bullish yang kuat.
Di sisi atas, harga Emas dapat melanjutkan kenaikannya menuju $4.100. Melihat ke bawah, level tertinggi 2 Oktober di sekitar $3.900 akan bertindak sebagai support kunci.
Grafik harian Emas
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.