- USD/CHF naik marginal ke dekat 0,7940 seiring Dolar AS menguat menjelang kebijakan Fed.
- Para investor memprakirakan Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,75%-4,00%.
- Minggu ini, pemicu utama untuk pasar global akan menjadi pertemuan Trump-Xi pada hari Kamis.
Pasangan mata uang USD/CHF naik sedikit ke dekat 0,7940 selama sesi perdagangan Asia akhir pada hari Rabu. Pasangan Franc Swiss menguat seiring Dolar AS (USD) diperdagangkan sedikit lebih tinggi menjelang pengumuman kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed) pada pukul 18:00 GMT.
Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan 0,16% lebih tinggi ke dekat 98,85.
Para pedagang yakin bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) untuk kedua kalinya berturut-turut, yang akan menurunkannya menjadi 3,75%-4,00%, menurut alat FedWatch CME. Alasan di balik taruhan dovish Fed yang kuat adalah pendinginan pertumbuhan inflasi Amerika Serikat (AS), pasar kerja yang lemah, dan penutupan federal yang sedang berlangsung.
Dalam pengumuman kebijakan moneter, para investor akan memperhatikan prospek suku bunga dan status terkini pasar tenaga kerja di tengah tidak adanya rilis data ekonomi. Alat FedWatch CME juga menunjukkan bahwa para pedagang telah memperhitungkan pengurangan suku bunga sebesar 25 bp dalam pertemuan kebijakan bulan Desember.
Secara global, para investor menantikan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping, yang dijadwalkan pada hari Kamis di Korea Selatan. Kedua pemimpin diharapkan membahas tarif terkait fentanyl, kontrol ekspor tanah jarang, dan Tiktok.
Dalam sesi hari Rabu, para investor juga akan fokus pada data Survei Ekspektasi ZEW Swiss untuk bulan Oktober, yang akan diterbitkan pada pukul 09:00 GMT. Pada bulan September, data sentimen membaik menjadi -46,4 dari -53,8 di bulan Agustus.
Pertanyaan Umum Seputar Dolar AS
Dolar AS (USD) adalah mata uang resmi Amerika Serikat, dan mata uang ‘de facto’ di sejumlah besar negara lain tempat mata uang ini beredar bersama mata uang lokal. Dolar AS adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, mencakup lebih dari 88% dari seluruh perputaran valuta asing global, atau rata-rata $6,6 triliun dalam transaksi per hari, menurut data dari tahun 2022. Setelah perang dunia kedua, USD mengambil alih posisi Pound Sterling Inggris sebagai mata uang cadangan dunia. Selama sebagian besar sejarahnya, Dolar AS didukung oleh Emas, hingga Perjanjian Bretton Woods pada tahun 1971 ketika Standar Emas menghilang.
Faktor tunggal terpenting yang memengaruhi nilai Dolar AS adalah kebijakan moneter, yang dibentuk oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed memiliki dua mandat: mencapai stabilitas harga (mengendalikan inflasi) dan mendorong lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai kedua tujuan ini adalah dengan menyesuaikan suku bunga.
Ketika harga naik terlalu cepat dan inflasi berada di atas target The Fed sebesar 2%, The Fed akan menaikkan suku bunga, yang membantu nilai USD. Ketika inflasi turun di bawah 2% atau Tingkat Pengangguran terlalu tinggi, The Fed akan menurunkan suku bunga, yang membebani Greenback.
Dalam situasi ekstrem, Federal Reserve juga dapat mencetak lebih banyak Dolar dan memberlakukan pelonggaran kuantitatif (QE). QE adalah proses di mana Fed secara substansial meningkatkan aliran kredit dalam sistem keuangan yang macet.
Ini adalah langkah kebijakan nonstandar yang digunakan ketika kredit telah mengering karena bank tidak akan saling meminjamkan (karena takut gagal bayar oleh rekanan). Ini adalah pilihan terakhir ketika hanya menurunkan suku bunga tidak mungkin mencapai hasil yang diinginkan. Itu adalah senjata pilihan The Fed untuk memerangi krisis kredit yang terjadi selama Krisis Keuangan Besar pada tahun 2008. Hal ini melibatkan The Fed yang mencetak lebih banyak Dolar dan menggunakannya untuk membeli obligasi pemerintah AS terutama dari lembaga keuangan. QE biasanya menyebabkan Dolar AS melemah.
Pengetatan kuantitatif (QT) adalah proses sebaliknya di mana Federal Reserve berhenti membeli obligasi dari lembaga keuangan dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang dimilikinya yang jatuh tempo dalam pembelian baru. Hal ini biasanya positif bagi Dolar AS.