Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Rally di Tengah Ketidakpastian Prospek Ekonomi dan Geopolitik

.fxs-faq-module-wrapper{border:1px solid #dddedf;background:#fff;margin-bottom:32px;width:100%;float:left;font-family:Roboto,sans-serif}.fxs-faq-module-title{color:#1b1c23;font-size:16px;font-style:italic;font-weight:700;line-height:22.4px;text-transform:uppercase;background:#f3f3f8;padding:8px 16px;margin:0}.fxs-faq-module-container{padding:16px;width:100%;box-sizing:border-box;display:flex;flex-direction:column;gap:12px}.fxs-faq-module-section{padding-bottom:16px;border-bottom:1px solid #ececf1;margin-bottom:0}.fxs-faq-module-section:last-child{border:none;margin-bottom:0}.fxs-faq-module-container input[type=checkbox]{display:none}.fxs-faq-module-header{padding:4px 0;background-color:#fff;border:none;position:relative;cursor:pointer;margin:0}.fxs-faq-module-header label{display:block;cursor:pointer}.fxs-faq-module-header label span{display:block;width:calc(100% - 50px)}.fxs-faq-module-header label:after,.fxs-faq-module-header label:before{content:"";position:absolute;top:50%;right:16px;width:8px;height:2px;background-color:#49494f;transition:all .2s ease-in-out;transition-delay:0}.fxs-faq-module-header label:after{transform:rotate(45deg) translateX(-4px)}.fxs-faq-module-header label:before{transform:rotate(-45deg) translateX(4px)}.fxs-faq-module-header label:after,.fxs-faq-module-header label:before{transition:transform .3s ease-in-out}input[type=checkbox]:checked+.fxs-faq-module-section .fxs-faq-module-header label:after{transform:rotate(45deg) translateX(4px)}input[type=checkbox]:checked+.fxs-faq-module-section .fxs-faq-module-header label:before{transform:rotate(-45deg) translateX(-4px)}.fxs-faq-module-content{max-height:0;overflow:hidden;transition:all .3s ease-in-out;color:#49494f;font-weight:300;padding:0;font-size:14.72px;line-height:20px;margin:0}input[type=checkbox]:checked+.fxs-faq-module-section .fxs-faq-module-content{max-height:1000px;margin-top:8px}@media (min-width:680px){.fxs-faq-module-title{font-size:19.2px;line-height:27.2px}.fxs-faq-module-header{font-size:19.2px;line-height:25.92px}.fxs-faq-module-content{font-size:16px;line-height:21.6px}}

  • Harga Perak melonjak ke dekat $34,50 karena meningkatnya ketidakpastian atas pemilihan umum AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
  • Penurunan suku bunga PBoC yang lebih besar dari prakiraan telah meningkatkan permintaan Perak sebagai logam.
  • Dolar AS meraih tertinggi baru 11 minggu di tengah ekspektasi penurunan suku bunga moderat dari The Fed.

Harga Perak (XAG/USD) melonjak ke dekat $34,50 pada sesi Amerika Utara di hari Selasa, level tertinggi yang terlihat dalam lebih dari 12 tahun. Logam putih menguat setelah Israel meluncurkan rudal ke lembaga-lembaga keuangan Hizbullah yang terletak di kota Tyre dan Nabatiyeh di Lebanon selatan. Meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah telah meningkatkan daya tarik Perak sebagai safe haven.

Dalam ekonomi Amerika Serikat (AS), meningkatnya ketidakpastian atas pemilihan presiden, yang hanya tinggal dua minggu lagi juga telah memperkuat daya tarik harga Perak. Jajak pendapat nasional terbaru menunjukkan bahwa persaingan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden saat ini Kamala Harris sangat ketat. Para pakar pasar khawatir bahwa kemenangan Trump dapat melemahkan mata uang-mata uang mitra dagang AS. Trump berjanji akan menaikkan tarif dan menurunkan pajak jika ia memenangkan pemilihan.

Prospek permintaan logam mulia Perak telah membaik setelah pengumuman kebijakan People’s Bank of China pada hari Senin di mana bank sentral menurunkan Suku Bunga Pinjaman Utama (Loan Prime Rate/LPR) satu tahun dan lima tahun sebesar 25 basis poin (bp) yang lebih besar dari prakiraan. Perak sebagai logam mulia memiliki penerapan dalam berbagai industri seperti Kendaraan Listrik (Electric Vehicles/EV), kabel, dan pertambangan, dll. PBoC menurunkan suku bunga pinjaman utamanya dengan margin yang sangat besar untuk meningkatkan konsumsi dan belanja rumah tangga untuk infrastruktur dan untuk menghidupkan kembali sektor perumahan.

Sementara itu, Dolar AS (USD) meraih tertinggi baru dalam 11 minggu saat para investor memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga secara bertahap. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, naik di atas 104,00.

Analisis Teknis Perak

Harga Perak menguat setelah menembus di atas resistance horizontal yang diplot dari tertinggi 21 Mei di $32,50 pada grafik harian. Exponential Moving Average (EMA) 20 dan 50-hari yang miring ke atas masing-masing di dekat $30,70 dan $31,70, memberi sinyal lebih banyak kenaikan di masa mendatang.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi di atas 60,00, mengarah ke momentum bullish aktif.

Grafik Harian Perak

 

 

comodity