Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Bertahan Positif di Atas $2.550, Fokus pada Keputusan Suku Bunga The Fed

  • Harga emas diperdagangkan di wilayah positif di dekat $2.580 di awal sesi Asia hari Senin.
  • Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih kuat dan risiko geopolitik yang terus berlanjut terus mendukung harga Emas.
  • Momentum yang lambat dalam aktivitas ekonomi Tiongkok dapat membebani logam mulia ini.

Harga emas (XAU/USD) mendapatkan momentum di sekitar $2.580 selama awal sesi Asia hari Senin. Logam mulia ini mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di $2.586 pada hari Jumat di tengah meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) yang signifikan. Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari Rabu akan menjadi sorotan.

Spekulasi yang berkembang terkait penurunan suku bunga oleh The Fed setelah data ekonomi AS mengisyaratkan perlambatan ekonomi telah mendorong logam mulia karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas yang tidak berimbal hasil. Pasar keuangan saat ini memperkirakan peluang 48% untuk penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan mendatang pada 17-18 September, sementara peluang penurunan 50 bps mencapai 52%, menurut alat CME FedWatch.

"Kita sedang menuju ke tingkat suku bunga yang lebih rendah, sehingga emas menjadi jauh lebih menarik... Saya rasa kita berpotensi mengalami pemangkasan yang lebih sering dibandingkan dengan besaran yang lebih besar," ujar Alex Ebkarian, Kepala Operasi di Allegiance Gold.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah memberikan dukungan lebih lanjut pada harga emas safe haven. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa Houthi Yaman akan membayar "harga yang mahal" setelah sebuah rudal yang ditembakkan oleh kelompok tersebut mendarat di Israel tengah, demikian dikutip dari BBC.

Meskipun begitu, ekonomi yang lesu dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di Tiongkok dapat membatasi kenaikan logam mulia karena Tiongkok adalah produsen dan konsumen terbesar di dunia. Penjualan Ritel dan Produksi Industri Tiongkok lebih lemah dari ekspektasi di bulan Agustus. Produksi industri tumbuh pada laju paling lambat sejak Maret, sementara Penjualan Ritel mengalami bulan paling lambat kedua tahun ini.

comodity